Perjuangan tak berhenti sampai di situ. Sebab, dia harus berangkat sendirian. Tak ada pendamping khusus yang bisa menemaninya.
Bahkan, sejumlah keluarganya meminta agar Sajeriyah menunda rencananya berhaji. Namun, tekadnya sudah bulat. Dia ingin berhaji dengan semua keterbatasan yang dimiliki.
Benih niat tulus dan semangat besar Sajeriyah pun menuai keberkahan. Kementerian Agama (Kemenag) RI memberikan pendampingan khusus kepadanya, bersama para jamaah lain yang membutuhkan.
Bahkan, jajaran PPIH Arab Saudi Daker Makkah secara khusus menyambanginya. Tak terkecuali sang kepala daker Kholilurrahman. “Semangat beliau patut menjadi inspirasi kita bersama,” katanya.
Kini, dia telah berada di tanah suci Makkah. Setelah menunaikan umrah wajib, kini dia menunggu pelaksanaan inti haji.
“Saya selalu berdoa. Saya ingin ke Makkah. Bersembahyang di Kakbah (Masjidil Haram). Dan berhaji. Alhamdulillah, Allah menerima doa saya,” ungkap Sajeriah. (jawapos)