GOWA, BACAPESAN.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa telah menggagas sejumlah inovasi sebagai upaya dalam menurunkan prevalensi stunting.
Apalagi penanganan stunting tersebut dianggap telah menjadi tanggungjawab bersama. Melalui inovasi tersebut prevelensi stunting di Kabupaten Gowa menurun dari 33 persen menjadi 21,1 persen.
Wakil Bupati Gowa yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa, Abdul Rauf Malaganni mengatakan, dari banyaknya inovasi percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Gowa tersebut membuahkan hasil dengan penurunan angka stunting.
Pada tahun 2022 prevalensi stunting Kabupaten Gowa berada pada angka 33 persen, dan pada tahun 2023 menurun menjadi 21,1 persen. Bahkan pencapaian tersebut lebih rendah dari prevalensi stunting di Sulawesi Selatan, bahkan nasional.
“Penurunan yang sangat signifikan ini bisa kita capai karena kolaborasi dan kerja sama dari semua pihak. Tentunya kedepannya kolaborasi ini harus kita pertahankan karena sebenarnya yang paling berat ini adalah mempertahankan trend penurunan itu,” harapnya, saat dikonfirmasi baru-baru ini.
Abd Rauf juga berharap, para pimpinan SKPD terkait harus melanjutkan perannya masing-masing dan terus berinovasi demi upaya zero stunting menjelang Indonesia emas 2045 mendatang.
Sementara, Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa, Sofyan Daud saat hadir pada Penilaian Kinerja Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2024 (Locus Tahun 2023) memaparkan sejumlah pencapaian penanganan Stunting.