Tak hanya itu, restorasi lahan juga diperlukan, karena selain menghasilkan manfaat ekosistem yang signifikan juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan sosial, kesejahteraan masyarakat.
“Namun pendekatan ini juga harus didasarkan pada prinsip keadilan, memastikan bahwa manfaat dirasakan oleh semua pihak, termasuk komunitas lokal dan masyarakat adat,” tuturnya.
Lanjutnya, dari tahun ke tahun capaian pengurangan emisi Indonesia terus meningkat. Tahun 2014 dan 2015 tidak ada pengurangan emisi, yang terjadi justru penambahan emisi. Dalam catatan sejak 2010 hingga 2015 dan 2019 terjadi pengurangan emisi yang cukup fluktuatif.
“Pada kurun waktu 2020-2022 terjadi pengurangan emisi yang signifikan dan menjadi relatif stabil yaitu diatas 40 persen,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Indonesia telah menerbitkan Perpres 98/2021 Tentang Nilai Ekonomi Karbon yang mengatur pelaksanaan aksi mitigasi dan aksi adaptasi perubahan iklim yang dilakukan melalui penyelenggaraan NEK untuk mencapai target NDC dan pengendalian emisi untuk pembangunan nasional.
“Penyelenggaraan NEK dilakukan pada sektor dan subsektor dengan pelaksana oleh kementerian garing lembaga, pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat melalui empat mekanisme yaitu perdagangan karbon dengan opset dan perdagangan emisi pembayaran berbasis kinerja, pungutan atas karbon dan atau mekanisme lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, Azhari Azis mengatakan penanaman pohon ini melibatkan seluruh ASN Lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa dimana pihaknya menyediakan 1.000 bibit pohon yang terdiri dari 3 jenis bibit pohon yaitu, bibit pohon mahoni sebanyak 900 pohon, eboni 50 pohon dan bitti 50 pohon.
“Kegiatan ini sebagai upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung produktifitas dan perannannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan serta pelestarian lingkungan hidup,” jelasnya.
Penanaman serentak ini turut dihadiri Pj Sekda Gowa, Abdul Karim Dania, jajaran Forkopimda Kabupaten Gowa, Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel, serta para pimpinan SKPD dan Camat Lingkup Pemkab Gowa. (*)