PAREPARE, BACAPESAN.COM – Sejumlah orang tua calon siswa baru mengeluhkan harga seragam sekolah di UPT SMAN 1 Kota Parepare yang dianggap terlalu mahal.
Keluhan ini mencuat saat para orang tua mendapati biaya yang harus mereka keluarkan untuk seragam sekolah calon peserta didik baru. Bahkan tidak sedikit orang tua calon siswa menyampaikan keluhan mereka melalui media sosial (medsos).
Apalagi biaya seragam yang dibebankan kepada mereka mencapai angka yang cukup tinggi senilai Rp1,7 juta lebih, yang dinilai tidak sebanding dengan kondisi ekonomi sebagian besar masyarakat.
Terkait itu, Kepala UPT SMAN 1 Kota Parepare Ansar Rahim menjelaskan bahwa, harga seragam sekolah ditentukan oleh founder sendiri, bukan dari pihak sekolah.
“Pihak founder sendiri yang menentukan harga, sekolah tidak ikut campur akan hal itu. Apalagi, pihak founder yang lebih tau tentang harga seragam sekolah,” katanya yang dihubungi, Minggu, 16 Juni 2024.
Bahkan kata dia, harga seragam tersebut yang berkisar Rp1,7 juta lebih bukan hanya satu item saja, tetapi seragam putih abu-abu, batik, olahraga, dan pramuka. Termasuk, topi, dasi dan sebagainya.
Meski demikian, sekolah tidak mewajibkan orang tua calon siswa baru untuk membeli seragam sekolah di satu tempat saja, kecuali seragam yang menjadi ciri khas sekolah.
“Kalau seragam putih abu-abu, dan pramuka, orang tua calon siswa bisa membeli di pasar dan tokoh yang lain. Karena kita tidak mewajibkan untuk membeli di satu founder saja. Kecuali seragam yang memiliki ciri khas sekolah sendiri yang tidak ditemukan di tempat lain,” jelasnya.
Dia pun menyebutkan, bahkan pihak sekolah juga telah menyediakan seragam sekolah putih abu-abu dan pramuka yang dikumpulkan dari kakak kelas mereka yang sudah lulus.
“Seragam itu nantinya kita bagikan kepada calon peserta didik baru yang dianggap kurang mampu,” tandasnya.(rud)