Pengeroyokan dipicu karena korban kencing sembarangan yang akhirnya memancing emosi sekelompok pemuda di kawasan tersebut.
Rino menjelaskan kejadian itu bermula saat dirinya tengah berkumpul dengan teman-temannya di salah satu warung di dekat tempat kejadian perkara (TKP).
Tidak lama kemudian korban merasa kebelet pipis sehingga memutuskan untuk buang air kecil di dekat TKP. Lebih lanjut, pelaku yang melihat korban menegur dengan kata-kata kasar terhadap korban.
Lantaran dinilai buang air kecil di lahan teman-teman pelaku berkumpul.
“Jadi, posisinya jauh dari rumah, karena dia tidak terima, dia maki-maki saya. Saya sudah berusaha minta maaf, tetapi, dia tidak respons minta maaf saya,” jelasnya.
Kemudian, tak lama teman-teman pelaku berdatangan dan mengeroyok dirinya hingga babak belur. Bahkan, ada yang menyerang Rio dengan menggunakan gelas hingga akhirnya mengalami luka robek.
“Awalnya empat orang, tetapi, lama-lama banyak tidak tahu berapa. Ada yang lemparin gelas ke muka. Ini lukanya di pipi.
Terus mengeroyok sampai tangan juga harus dijahit dengan delapan jahitan. Kalau pipi lima jahitan,” kata dia. (jpnn)