Dekan FK Unair Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) yang akrab disapa Prof. Bus memberikan konfirmasi terkait pencopotan dirinya dari pucuk pimpinan Fakultas Kedokteran Unair di Surabaya.
”Iya betul (dicopot),” kata Budi Santoso kepada awak media pada Rabu (3/7) di Surabaya.
Prof Budi mengungkapkan, dirinya sempat dipanggil Rektor Unair Prof Nasih. Pemanggilan itu dipenuhi pada 1 Juli.
Dekan FK Unair itu diminta datang ke Rektorat Unair pasca dirinya berkomentar terkait rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
”Saya dianggap salah melampaui kewenangan (dari institusi maupun pribadi). Saya betul memang menyampaikan suara bahwa tidak setuju dengan dokter asing. Saya diminta mundur atau diproses pada pertemuan 1 Juli itu,” ungkap Budi Santoso.
Pertemuan 1 Juli ternyata bukan undangan menghadap Rektor Prof Nasih untuk terakhir kali. Pada 2 Juli, Prof Budi kembali dipanggil. Sayangnya, Prof Budi sedang tidak lagi di Surabaya. Dia ada di Jakarta memenuhi undangan sebagai pembicara di salah satu acara.
Dan, pada 3 Juli, kabar pemberhentian sebagai Dekan FK Unair di Surabaya sampai di telinga Prof Budi. ”Rabu (3/7), sekitar pagi hari, saya diberi tahu jika proses pemberhentian sedang diproses. Kemudian, pada pukul 15.00, 3 Juli proses pemberhentian itu selesai dan surat pemberhentian Dekan FK Unair untuk saya keluar. Saya sudah menerima surat pemberhentian,” jelas Budi Santoso.