PAREPARE, BACAPESAN.COM – Pengawas distribusi bahan bakar minyak (BBM) solar dan LPG 3 kilogram menjadi atensi Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare.
Bahkan, Pemkot Parepare bersama
Depo Pertamina telah menggelar rapat untuk menyikapi fenomena BBM jenis solar dan LPG yang terjadi beberapa hari ini terakhir ini.
Dalam rapat itu juga melibatkan pihak lurah dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang valid dari kelurahan terkait distribusi LPG 3 kg dan BBM di Kota Parepare.
Kepala Bagian Perekonomian Rudy M dihubungi Sabtu malam, 13 Juli 2024 menjelaskan rapat tersebut penting untuk memastikan stok dan ketersediaan LPG 3 kg tetap terkendali. Menurutnya, rapat itu berlangsung di Ruang Lounge, Kantor Wali Kota Parepare.
Sebab kata dia, dalam rapat itu, pihak Pertamina menjelaskan jika suplai BBM dan LPG 3 kg di Kota Parepare melebihi kebutuhan.
“Secara umum, khusus LPG
3 kg sudah dijelaskan melebihi suplai di Kota Parepare. Namun demikian, praktek-praktek yang mengalihkan kuota atau tabung yang keluar dari Kota Parepare, tetap harus diawasi,” katanya.
Dia menjelaskan, terkait dengan distribusi solar akan dilakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengatasi praktek-praktek yang merugikan.
“Kita akan bekerja sama dengan aparat hukum, SKPD teknis, dan Pertamina untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi lagi,” ucapnya.
Dia menambahkan jika masalah ini tidak diatasi dengan baik, akan berdampak pada kenaikan inflasi.
“Kenaikan biaya bahan bakar akan mempengaruhi harga produksi, yang pada akhirnya meningkatkan harga jual. Kelangkaan juga dapat memicu kenaikan harga,” jelasnya.
Ia berharap seluruh stakeholder, termasuk dinas terkait, Depo Pertamina, dan aparat hukum, dapat menjaga kondisi ini. Saat ini, angka inflasi di Parepare sudah mencapai 2,64 persen, yang cukup kritis terkait bahan komoditi pangan.(*)