Dinkes Sulbar Ajak Masyakarat Advokasi dan Sosialisasi dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Imunisasi IPV-2PIN Polio

  • Bagikan
Kepala Bidang P2P Dinkes Sulbar Indahwati Nursyamsi, saat memberikan materi di acara Advokasi dan Sosialisasi dalam Rangka mendukung pelaksanaan Imunisasi IPV-2PIN Polio. (Foto: Sudirman/Rakyatsulsel)

MAMUJU, BACAPESAN.COM — Dinas Kesehatan Sulbar gelar Advokasi dan Sosialisasi dalam Rangka mendukung pelaksanaan Imunisasi IPV-2PIN Polio, di hotel d’Maleo Mamuju, Senin (15/7/24).

Kepala Bidang P2P Dinkes Sulbar Indahwati Nursyamsi, saat membuka kegiatan mengatakan, pemberian imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling Cost- effective serta berdampak positif untuk mewujudkan derajat ibu dan anak di Indonesia.

Menurutnya, imunisasi tidak hanya melindungi seseorang tetapi juga masyakarat dengan memberikan perlindungan komunitas atau yang disebut dengan herd immunity.

Diketahui, sebagai dari masyakarat global, Indonesia berkomitmen untuk mempertahankan Indonesia bebas Polio dan berkontribusi dalam mewujudkan eradikasi Polio di dunia pada tahun 2026. Sebagai langkah konkrit dalam mewujudkan tujuan ini, Indonesia telah melaksanakan beberapa strategi untuk melindungi anak -anak dan seluruh masyarakat Indonesia serta berkomitmen tinggi melakukan upaya -upaya yang dibutuhkan untuk mencapai duni bebas Polio.

Ia menjelaskan, Indonesia dan seluruh negara -negara lainnya di regional South –Saat Asia Regio (SEARO) telah dinyatakan bebas Polio oleh. world Health Organization (WHO) pada tahun 2024.

“Saat ini, tantangan kita bersama adalah mempertahankan status bebas Polio dengan melaksanakan seluruh strategi yang telah menjadi komitmen bersama dalam rangka mewujudkan Polio eradikasi Polio Endgame, salah satunya adalah dengan melaksanakan introduksi atau pengenalan imunisasi IPV dosis ke dua,”ujarnya.

Berdasarkan rekomendasi SAGE WHO, maka ITAGI menyetujui untuk dilaksanakan introduksi imunisasi IPV2 pada imunisasi rutin. Jadwal IPV yang telah di anjurkan pada imunisasi rutin adalah usia 4 bulan untuk IPV dosis pertama diberikan bersama dengan vaksin DPT-HB-Hib3 dan OPV4, sedangkan pemberian IPV2 diberikan pada usia 9 bulan bersama dengan imunisasi campak Rubella.

“Provinsi Sulbar bersama dengan 26 Provinsi di Indonesia insyaallah akan melaksanakan PIN Polio mulai tanggal 23 Juli 2024 , dengan sasaran PIN adakah seluruh anak 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumya. Vaksin yang digunakan nOPV diberikan dengan cara ditetes, dengan targetnya sekurang-kurangnya 95 persen,” tukasnya. (Sudirman)

  • Bagikan