Fenny Frans menegaskan, upaya tersebut dilakukan agar warga setempat tidak terbebani saat beribadah di Masjid.
“Di sini kita ingin membalas sakit hatinya warga, setidaknya membuat warga lebih nyaman dan tidak terbebani,” tukasnya.
Fenny Frans bilang, niat yang baik akan selalu diberikan kemudahan oleh Allah jika bersungguh-sungguh melakukannya.
“Jadi apapun niatnya, insyaallah Allah membaca setiap niat manusianya. Insyaallah dimudahkanki semuanya dengan Masjid yang baruta,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Rukun Tetangga (RT) 8 RW 5 Makkio Baji, Baso Jalaluddin mengatakan, Masjid tersebut sempat ingin disegel oleh pemilik tanah.
“Dia mengancam akan menggembok ini Masjid. Tapi waktu datang dia dari Jakarta memang dia bawa gembok,” kata Baso di tempat yang sama.
Hanya saja, kata Baso, karena dilakukan mediasi, maka penyegelan tidak jadi dilakukan dan warga masih bisa beribadah di Masjid tersebut.
“Tapi tidak jadi karena kita mediasi. Jadi kita kasih jalan, nanti kita pasangkan apa mauta karena memang kita yang punya. Nanti kalau memang mau dijual terserah, nanti kita pasangkan. Tapi aktivitas ibadah tetap jalan,” tandasnya.
Baso bilang, warga setempat menjadikan Masjid itu bukan hanya sarana beribadah salat lima waktu. Tapi juga melakukan tahsin Al Qur’an hingga pengajian.
“Di sini kegiatannya, ibadah, tahsin Al Qur’an, pengajian , kurban, banyak,” kuncinya. (fajar online)