PAREPARE, BACAPESAN.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar sosialisasi Bawaslu Anti Hoax di Kota Parepare.
Kegiatan tersebut, melibatkan peserta didik dari MAN 1 dan MAN 2 Kota Parepare, yang berlangsung di Hotel Bukit Kenari, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Selasa, 16 Juli 2024.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Lembaga, Bawaslu Provinsi Sulsel Saiful Jihad mengatakan, kegiatan ini merupakan program Bawaslu Sulsel dengan tujuan mendampingi peserta didik di sekolah-sekolah.
“Sehingga mulai sejak awal, mereka (peserta didik) sudah cerdas bermedia sosial, cerdas literasi digital yang baik. Khususnya dalam kaitannya kepemipuan. Karena, kita tidak bisa menyangkali ketika pemilu, informasi Hoax ini banyak beredar. Baik yang sifatnya, malinformasi, disinformasi dan misinformasi, itu sering beredar ketika pemilu,” katanya.
Sehingga, pihaknya menggelar Bawaslu Anti Hoax dengan melibatkan
peserta didik dari mandrasah dengan tujuan untuk memberikan edukasi.
“Adik-adik kita di madrasah ini ruang strategies untuk mencoba edukasi mereka. Jika sejak awal mereka sudah punya literasi digital yang baik, tidak langsung percaya ketika dapat berita yang belum pasti benar. Maka itu akan sangat membantu untuk penyebaran-penyebaran informasi hoax,” jelasnya.
Bahkan, kata dia, pihaknya juga mendorong peserta didik bukan hanya sekadar mengidentifikasi informasi yang hoax. Tetapi, kata dia, bagaimana peserta didik bisa membuat informasi dengan gaya bahasa mereka untuk mengedukasi masyarakat melalui akun media sosial mereka.
“Lalu disebarkan ke akun-akun mereka informasi-informasi yang justru bisa mengedukasi masyarakat (bahwa itu berita hoax). Itu yang kita dorong. Jadi
mereka ini, kita bimbing bagaimana mengidentifikasi informasi hoax, baik dalam bentuk berita, foto, atau video untuk identifikasi,” jelasnya.
Setelah itu, pihaknya juga ingin mengetahui sikap peserta didik, ketika telah mengetahui informasi yang beredar di media sosial tidak benar.
“Ketika mereka sudah mendapatkan bahwa informasi ini tidak benar, maka apa sikap mereka. Jadi jangan langsung menshare. Identifikasi dulu. Karena nanti, mereka diberikan beberapa akun yang bisa mengecek apakah berita yang tersebar di media sosial itu fakta atau hoax,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, alasan memiliki Parepare sebagai tuan rumah, karena Parepare merupakan wilayah strategis. “Meskipun Parepare kecil, tapi Parepare adalah kota. Kami yakin, peserta didiknya aktif di media sosial. Sehingga, kami ajak mereka untuk bersama-sama untuk menciptakan informasi yang sehat di media sosial,” ujarnya.
Sementara, Ketua Bawaslu Kota Parepare, Zainul Asnun menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan program Bawaslu Sulsel yang difokuskan di Parepare.
“Mungkin pertimbangan pimpinan, bahwa Parepare ini, adalah kota penyebaran-penyebaran informasi di media sosial agak tinggi tensinya,” katanya.
Dia mengungkapkan, peserta kegiatan ini merupakan pemilih pemula. Karena itu, dia berharap dari kegiatan ini dapat mengedukasi dan melibatkan peserta didik untuk terlibat aktif bagaimana melakukan antisipasi tentang berita atau informasi hoax dalam pilkada.
“Saya pikir memang dari awal kita harus mengantisipasi, karena tidak menutup kemungkinan ditahapan kita pemilihan wali kota di 27 November nanti. Banyak informasi hoax yang beredar,” tegasnya.
“Apalagi sekarang berkembangnya dunia maya, grup whatsapp, Facebook itu semakin banyak pendapat-pendapat bagaimana calon atau figur yang aka muncul di Pilwakot nanti ini. Karena ini, sangat penting untuk diantisipasi,” tandasnya. (*)