“Kami juga telah merealisasikan reklamasi lahan tambang seluas 3.703,6 hektar (Ha), atau 65% dari pembukaan lahan tambang seluas 5.667,7 Ha pada tahun 2023, dengan jumlah pohon yang ditanam mencapai 4 juta batang,” jelasnya.
Selain itu, PT Vale juga melanjutkan rehabilitasi lahan dan penghutanan lintas batas di luar wilayah operasi, mencakup Daerah Aliran Sungai (DAS) di 13 kabupaten di Sulawesi Selatan dan tiga kabupaten di Jawa Barat.
Pada aspek sosial, PT Vale telah menuntaskan penyusunan Rencana Induk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) periode 2023-2027 yang fokus, pada program pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkngan sosial, kelembagaan kemasyarakatan dan pembangunan infrastuktur.
“Untuk itu, PT Vale terus berupaya berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, membuka i lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan kontraktor lokal, serta pengembangan masyarakat agar dapat hidup mandiri diluar sektor pertambangan atau masyarakat mandiri pasca tambang,” terangnya.
Sementara, dalam aspek peningkatan kinerja keselamatan kerja, PT Vale meningkatkan kepatuhan K3 sehingga berhasil mencegah insiden yang bersifat fatal selama 2023. Berdasarkan audit Sistem Keselamatan Pertambangan dan IMS-Environment Health and Safety Management System, indeks kepatuhan PT Vale di 2023 mencapai 73,6%.
Melangkah ke depan, Febri berharap dukungan dan kerja sama yang terjalin bersama seluruh pemangku kepentingan dapat terus berkembang, mengantarkan PT Vale mewujudkan ambisi menjadi pionir praktik-praktik pertambangan berkelanjutan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
“PT Vale hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik. Untuk itu, kami butuh dukungan seluruh pihak mewujudkan praktik keberlanjutan tersebut. Bersama,” pungkasnya.(*)