Apalagi, kata Prof Mustari, saat ini perkembangan bisnis syariah di Indonesia telah di geliatkan sejak tahun 90an namun belum mengalami pertumbuhan secara signifikan jika dibanding dengan jumlah masyarakat Indonesia yang didominasi muslim.
“Ini tantangan perkembangan bisnis syariah. Perlu diketahui, bisnis syariah pelakunya tidak mutlak muslim, orang non Islam yang mengunakan cara syariah juga bisa termasuk. Sehingga dalam event ini nantinya bisa non muslim, sepanjang yang dijual bukan haram dan terhindar dari riba, manipulasi, spekulasi, penipuan dan sebagainya,” jelasnya.
Lebih jauh, nantinya berbagai program akan dihadirkan seperti kegiatan edukatif, Islam dan olah raga. Di tgl 18 ada jalan santai. Ada hadiah 2 paket umrah.
“Satu dr PT MH wisata atau Politeknik Muhammadiyah Makassar dan Kesturi,” ucapnya.
Adapun Kegiatan dari panitia sepanjang event berlangsung ada perlombaan membuat dan menyajikan planning bisnis syariah yang terbuka untuk mahasiswa dan SLTA. Ada juga temu pebisnis syariah, seminar tema akselerasi pengembangan ekonomi syariah dan dirangkaikan strategi penanggulangan penyakit sosial.
“Ini dikaitkan karena ekonomi erat kaitannya dengan penyakit sosial. Banyak masyarakat saat ini yang tidak terpenuhi kebutuhan sosial melakukan penyimpangan, banyak menganggur jadi pembegal dan kenakalan lainnya. Ada juga berlebihan harta menggunakan uangnya dengan cara negatif misalnya judi online dan berkunjung tempat maksiat. Ini semua yang ingin kami Nina lewat seminar,” terangnya.
“Khusus yang ingin berpartisipasi pada lomba, bisa mendaftar langsung ke panitia . di Lokasi pada tanggal 28 juli,” tambahnya.
Prof Mustari juga menjelaskan kegiatan ini bertujuan selain bisnis menjaga ukhuwah umat muslim dan juga non muslim dalam rangka membina kerukunan.
Selain itu menurutnya kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dakwah dimana dakwah tidak harus dilakukan secara konvensional namun menggunakan media yang bisa mengajak masyarakat melaksanakan sesuatu yang bermanfaat juga bisa dilakukan.
Pada kegiatan ini pula, para panitia menyiapkan 200 stand jualan untuk UMKM. “Ukuran 3×3 dan siapa saja bisa menyewa tenan dengan harga Rp5 juta. Namun jika belum memiliki modal atau tenant pemula bisa membayar dengan cara sistem bagi hasil dan bisa dibayar perhari sesuai yang dihasilkan saat berjualan dengan total Rp5,5 juta,” jelasnya.
Di event ini panitia juga akan menggalang dana dakwah ekonomi syariah yang nantinya akan digunakan sebagai dana pembinaan dan pelatihan bisnis babi pemula serta penanggulangan penyakit sosial.
Ada berbagai gerakan yang akan dihadirkan, pertama Gerakan Akselerasi Pengembangan Ekonomi Syariah (Garda Appisara). Ke dua ada Penanggulangan Penyakit sosial atau Gerakan Apresiasi Dakwan Antisipasi dan Rehabilitasi Penyakit Sosial (Garda Arena Sial). Dan ke tiga Gerakan Penanggulangan Membuang Makanan (Garda Makmun) yang akan dibarengi dengan launching program anti mubassir.
“Semoga banyak darmawan bersedekah.Untuk harga masuk di lokasi event hanya Rp5 ribu dengan biaya parkir seikhlasnya.
Kita berharap event ini berkelanjutan ke depannya,” tutupnya. (Hikmah)