WAJO, BACAPESAN.COM – Petani di Kecamatan Majauleng mengeluhkan kondisi persawahan. Mereka berharap dibangunkan saluran irigasi, untuk hasil panen lebih baik.
Kadir (28), warga Desa Tajo, Kecamatan Majauleng, Wajo mengatakan hingga usia menghampiri 29 tahun, sawah milik orang tuanya hanya sekali dalam setahun berproduksi.
“Di Tajo kondisinya kering sekali. Jangankan padi, biar rumput tidak tumbuh juga,” katanya Kamis (25/7/24).
Kondisi itu dikarenakan persawahan di daerahnya merupakan sawah tadah hujan.
Walaupun begitu Pemkab Wajo dimintanya untuk tidak diam dalam mengatasi persoalan tersebut
“Banyak kabupaten lain yang tadah hujan juga, tapi sawahnya bisa berproduksi dua kali setahun. Tergantung pintar-pintarnya pemerintah membantu petani,” kritiknya.
Berbeda persawahan di Tajo, hanya sekali panen dengan jadwal tidak menentu. Tergantung hujan.
Camat Majauleng Andi Parawangsyah menjelaskan dari jumlah total 38.323 jiwa penduduk Majauleng, hampir separuhnya berprofesi sebagai petani atau berkebun.