WAJO, BACAPESAN.COM – Harga komoditi cabai di Kabupaten Wajo, tembus Rp60 ribu per kilo.
Harga cabai di Pasar Tempe dan Pasar Mini Sengkang berkisar antara Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per kilogram.
“Naik sekali harga lombok, kalau di tempatku saya jual Rp50 ribu saja,” ungkap Pedagang Pasar Tempe, Indo Upe Minggu (28/7/24).
Naiknya harga cabai dipengaruhi kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Kan sekarang cuaca kadang hujan, kadang tidak jadi kurang produksinya petani,” lanjutnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Wajo Muhammad Ashar mengaku akan menggenjot program guna menetralisir harga cabai.
“Kami dari pemerintah bersama stakeholder terkait akan melaksanakan program Pasar murah dan operasi pasar,” sebutnya.
“Tentu kita akan terus mencari harga yang lebih murah khususnya cabai yang memang mengalami kelonjakan harga,” sambungnya.
Ashar menjelaskan saat ini lokasi tanaman cabai banyak mengalami kerusakan tanaman atau bagian tanaman yang ditimbulkan oleh banjir, kekeringan atau serangan OPT (Puso).
“Kemarin kami turun ke lapangan sekitar 800 hektare tanaman cabai yang mengalami kekeringan,” jelasnya.
Di sisi lain, Muliadi warga Sengkang mengeluh akan harga cabai yang saat ini mengalami kelonjakan harga.
“Berat, kami masyarakat kecil pasti mengeluh. Mengingat cabai adalah salah satu bahan dapur yang paling pokok,” ujarnya.
Ia berharap agar pemerintah secepatnya mengambil langkah guna menetralkan harga bahan pokok, khususnya cabai.
“Kami harap ada langkah intens pemerintah, secepatnya,” ujarnya. (*)