Program ini berhasil mencapai hasil yang mengesankan. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan remaja terkait bioentrepreneurship dan pemasaran digital. Sistem akuaponik yang diterapkan berhasil mengolah limbah plastik menjadi media tanam yang produktif, menghasilkan panen sayuran dan ikan lele yang dapat dipasarkan. Keberhasilan ini memberikan sumber pendapatan tambahan bagi panti asuhan dan mengajarkan remaja tentang pentingnya inovasi dan keberlanjutan.
Kevin Richardson, Ketua Tim PKM Universitas Dipa Makassar, berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan.
“Kami berharap program ini dapat menjadi model bagi lembaga lain yang ingin menerapkan konsep serupa dan menciptakan perubahan positif bagi remaja panti asuhan di seluruh Indonesia,” katanya.
Selain pelatihan dan pendampingan, kegiatan ini juga dipublikasikan di berbagai media online, meningkatkan visibilitas dan apresiasi terhadap upaya inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Dipa Makassar.
Publikasi ini tidak hanya memperkuat posisi program tetapi juga menginspirasi banyak pihak untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat.
Dengan keterampilan baru yang mereka peroleh, remaja LKSA An-Nashar Timor Timur kini memiliki peluang lebih besar untuk menjadi mandiri dan berdaya saing. Program ini telah membuka wawasan mereka tentang potensi bioentrepreneurship dan kekuatan pemasaran digital dalam menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan.
“Program ini membuktikan bahwa dengan bimbingan dan dukungan yang tepat, remaja panti asuhan dapat mengembangkan keterampilan yang bermanfaat dan menjadi lebih mandiri secara ekonomi. Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berinovasi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujar Khalifa Nurus Shafira, anggota tim PKM.
Melalui semangat kolaborasi dan inovasi, Universitas Dipa Makassar melalui tim PKM-nya telah membuktikan bahwa perubahan positif dapat dimulai dari langkah-langkah kecil namun berdampak besar. Program ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan dan keterampilan adalah kunci utama dalam memberdayakan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik. (*)