MAMUJU, BACAPESAN.COM – Kepedulian Lingkungan Berbasis Ketahanan Pangan, Pj Gubernur Sulawesi barat, Bahtiar Baharuddin menerima Penghargaan dari Inews Media. Dia didaulat mendapat kategori tersebut ada dedikasi Pj Bahtiar dalam melakukan gerakan menanam pohon yang bernilai ekonomi, kesejahtraan masyarakat untuk kedaulatan pangan.
Penghargaan yang diberikan tahun ini memuat delapan kategori antara lain; percepatan pembangunan, peningkatan ekonomi daerah, pengembagan pariwisata, pelayanan publik, inovasi daerah, tokoh daerah, reformasi birokrasi, kerja sama strategis.
Penyerahan award kepada Pj Bahtiar diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara (MenpanRB) Abdullah Azwar Anas. Dari 8 kategori award yang disiarkan langsung oleh Inews Media, Pj Gubernur Sulbar masuk dalam kategori Inovasi Daerah.
Sementara itu, Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, penghargaan tersebut menjadi suatu kebanggan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan hadirnya pemimpin yang berkontribusi terhadap pembangunan di daerah.
“Selamat bagi seluruh pemenang,” kata Hary melalui sambutannya.
Kata Hary , penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi kepala daerah agar kedepan lebih berkontribusi lagi dan meraih penghargaan Awards berikutnya
Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menuturkan, sebetulnya dirinya hadir menjadi perwakilan masyarakat, pemda dan berbagai unsur yang turut mendukung menjalankan program di daerah.
Kata Bahtiar, penghargaan ini merupakan jejak dari pekerjaan yang dijalankan di dua provinsi, yakni Sulawesi Selatan dan saat ini menjabat sebaga Pj Gubernur Sulbar.
Baik di Sulsel maupun di Sulbar, Dirjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri ini menggencarkan gerakan menanam. Hal ini sebagai upaya melakukan penghijauan dan menjaga ekosistem alam.
“Jadi bukan sekedar menanam untuk penghijauan tetapi bagaimana merawat alam, menjaga ekosistem alam,* kata Bahtiar.
Gerakan menanam pohon, Lanjut Bahtir juga sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan mewujdukan kedaulatan pangan. Hal itu menjadi prioritas dengan harapan suatu daerah tidak lagi bergantung pada daerah lain dalam pemenuhan pangan. (*)