MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Universitas Muslim Indonesia (UMI) resmi memulai penyambutan mahasiswa baru angkatan 2024 berbasis pesantren secara offline. Pembukaan berlangsung di Pesantren Mahasiswa Darul Mukhlisin UMI, Padanglampe, Pangkep, Selasa (20/8/2024).
Pekan Pesanten ini merupakan tradisi UMI dalam menyambut mahasiswa baru sebagai pengganti ospek. Mahasiswa disambut dengan model kegiatan pendidikan moral berbasis pesantren.
Kegiatan ini berlangsung dalam beberapa angkatan. Setiap angkatan diisi oleh satu hingga tiga fakultas lingkup UMI. Untuk angkatan pertama ini, pekan pesantren diikuti oleh mahasiswa baru Fakultas Hukum dengan jumlah kurang lebih 438 peserta.
Pembukaan dilakukan langsung oleh Rektor UMI yang diwakili oleh Wakil Rektor I Dr. Ir. Hanafi Ashad, ST, MT, IPM. Terlihat hadir pada angkatan pertama ini antara lain Ketua Pengurus YW UMI, jajaran Wakil Rektor, pejabat penting lingkup UMI, anggota senat akademik, Pimpinan Fakultas Hukum, Dosen pesantren Darul Muklisin, serta masih banyak lagi.
Dalam kesempatan itu, Dr. Hanafi Ashad mengungkapkan, mahasiswa UMI adalah orang-orang pilihan yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT untuk menimba ilmu di kampus yang bercirikan lembaga pendidikan dan dakwah.
“Masa kuliah itu adalah masa transisi dalam mencari jati diri. Sehingga dimana adik-adik menempuh pendidikan tinggi akan menentukan apa yang digapai nantinya,” ungkap Wakil Rektor yang membidangi Akademik dan Pengembangan Sumber Daya.
“UMI selalu menekankan pada aspek penting seperti tertuang dalam visi UMI menghasilkan luaran yang berilmu amaliah, beramal ilmiah, dan berakhlaqul karimah, seta berdaya saing tinggi,” sambungnya.
Ketua Panitia, Hj. Nurfadillah Mappaselleng, SH, MH, PhD, menjelaskan, setiap angkatan pekan pesantren ini berlangsung selama dua hari dan digelar dengan menarik.
“Selain merupakan agenda pekan pesantren kegiatan ini juga pada dasarnya adalah wisata religi bagi anak-anak kita. Jadi peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari materi, games seru, dzikir dan doa, serta shalat berjamaah,” ungkap Wakil Rektor III UMI ini.
Sementara itu, Ketua Pengurus YW UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA, mengungkapkan, UMI selalu konsisten menjalankan pendidikan moral berbasis pesantren kepada seluruh sivitas akademika UMI.
“Kalau untuk mahasiswa, mereka disambut dengan pesantren seperti ini kemudian akan menjalani pencerahan qalbu lagi selama satu bulan. Ini adalah pendidikan akhlaq yang terus ditanamkan oleh UMI kepada mahasiswa,” beber Profesor Fakultas Sastra (FS) UMI itu. (Hikma)