JAKARTA, BACAPESAN.COM –– Salah seorang warga Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan, menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap pengurus Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Umar menilai, PBNU lebih sibuk mengurusi tambang daripada mengawal konstitusi di tengah maraknya aksi mahasiswa terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Sebagai warga NU saya malu banget lihat perilaku pengurus PBNU,” ujar Umar dalam keterangannya di aplikasi X @UmarSyadatHsb__ (23/8/2024).
Sebagai bagian dari keluarga besar NU, Umar mengaku merasa malu melihat tindakan para pengurus PBNU yang tidak menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu penting yang sedang dihadapi bangsa.
“(PBNU) sibuk urus tambang dibandingkan bersuara untuk mengawal konstitusi,” cetusnya.
Umar bahkan menyerukan agar diadakan Musyawarah Luar Biasa (MLB) untuk membahas kelayakan kepemimpinan saat ini di tubuh PBNU.
“Saatnya MLB Pengurus PBNU,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (22/8/2024).
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Rais Aam PBNU Miftachul Achyar dan sejumlah pengurus PBNU lainnya.
Adapun Gus Yahya dikabarkan tiba di Istana sekitar pukul 10.22 WIB dan mengungkapkan bahwa agenda utama pertemuan tersebut adalah membahas konsesi tambang dan peluang investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kita mau bicara soal konsensi tambang dan investasi di IKN nanti,” kata Gus Yahya.
Lebih lanjut, Gus Yahya mengungkapkan bahwa PBNU telah mengajukan waktu untuk bertemu dengan Presiden guna membahas rencana investasi mereka di IKN, yang merupakan ibu kota baru Indonesia.
“Kami mengajukan untuk berbicara tentang konsensi tambang dan rencana kami untuk berinvestasi-lah walaupun kecil di IKN nanti,” jelasnya. (fajar online)