Menjawab permintaan tersebut Mentan Amran segera menginstruksikan kepada Kepala Biro Kerja sama Luar Negeri ( KLN) agar segera membuat draft nota kesepahaman untuk disepakati bersama.
Mentan Amran juga menjelaskan rencana pengembangan cetak sawah yang mulai dirintis tahun ini yang mencapai 3 juta hektar.
Dengan ini diharapkan dalam 3 tahun, swasembada dapat diraih dan besar peluang ekspor dapat dilakukan.
Diketahui bahwa baru-baru ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian menerima Agricola Medal, penghargaan tertinggi di bidang ketahanan pangan dari Food and Agriculture Organization (FAO).
Penghargaan ini didapatkan karena hasil pengembangan pertanian yang dianggap berhasil di Indonesia.
Terlebih dengan massifnya berita rencana pengembangan pertanian modern secara besar-besaran, gaung Agricola Medal ini membuat mata dunia tertuju pada Indonesia.
Tak heran jika kemudian Menteri Pertanian Liberia mewakili Presidennya menyampaikan permohonan bantuan ahli dan kerjasama di bidang pertanian.
Sebagai bahan kajian sebelum penandatangan nota kesepahaman, Mentan Liberia menyerahkan buku agenda Liberians Feed Yourselves 2024 – 2030 yang ditandatangani langsung oleh Presiden Liberia Joseph Nyuma Boakai, Sr. kepada Mentan AAS.
Turut mendampingi dalam pertemuan bilateral tersebut tenaga ahli menteri Ida Bagus, Desrial dan Mat Syukur serta beberapa staf Kementan lainnya. (fajar online)