Mulanya, tanaman tersebut diprediksi gagal, namun seiring berjalannya waktu Indonesia mampu memproduksi gula secara mandiri.
“Dalam hal ini, sebagai ilmuwan kita harus selalu bertanya pada ahli. Tapi jangan bertanya pada ahli yang gagal di pekerjaan tersebut. Karena dia hanya akan membuat anda pesimis,” katanya.
Berikutnya, kata Mentan, Indonesia saat ini tengah membangun pertanian modern di berbagai daerah. Salah satunya yang saat ini dikerjakan pemerintah di Merauke Papua. Di sana, semua pengerjaan pertanian dilakukan melalui pemanfaatan teknologi seperti drone dan combain harvester.
“Merauke dan pembangunan klaster modern lainya adalah jawaban atas upaya kita menghilangkan kesenjangan antara Indonesia dan negara lain,” katanya.
Untuk diketahui, kementerian pertanian tengah menggencarkan program perluasan areal tanam (PAT) melalui pompanisasi sebagai upaya pemerintah dalam mengantisipasi darurat pangan yang melanda sejumlah negara akibat gelombang panas paling ganas.
“Ada El nino datang menghantam. Kekeringan melanda, Negara ini butuh makan, sedang produksinya tidak memenuhi. Inilah yang dihadapi negara kita. Makanya pompanisasi dilakukan sebagai upaya cepat untuk mengatasi kekeringan ekstrim akibat elnino. Selanjutnya kita cetak sawah, diharapkan kebutuhan dalam negeri akan dapat disuplai dari produksi sendiri,” jelasnya. (fajar online)