Namun menurutnya, karena pemerintah mewajibkan menggunakan e-materai, mestinya penyelenggara seleksi CPNS 2024 lebih siap. Termasuk menghadapi lonjakan kunjungan pada situs pembelian yang dijadikan alasan.
“Ini kan sudah diwajibkan. Tapi malah kita kesusahan akses itu (e-materai),” ujarnya.
Pendaftar lainnya, Irfan, pria 24 tahun yang enggan disebut nama aslinya, malah lebih sial. Ia sudah membeli 10 e-materai melalui website resmi. Namun saat laman pembelian disegarkan, kuota e-materainya tiba-tiba hilang.
“Padahal awalnya sudah tertulis di situ, saya sudah punya kuota 10. Tapi tiba-tiba hilang,” ucapnya.
Nahasnya, saldonya untuk membayar sudah raib. Sementara ia tak mendapatkan e-materai selembar pun.
“Tidak tahu juga kenapa begini. Padahal saldo sudah terpotong,” imbuhnya.
Sementara itu, Fadlia, bukan nama sebenarnya turut mengeluhkan e-materai. Persempuan berumur 28 tahun itu sebenarnya lebih beruntung dari Umar dan Irfan.
Ia sudah berhasil mendapatkan e-materai sejak 3 September kemarin. Setelah seharian berusaha membeli diwebsite resmi.