JAKARTA, BACAPESAN.COM — Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR RI terus mengorek informasi terkait dugaan permainan dalam pengalihaan kuota haji reguler menjadi kuota haji khusus pada musim haji 2024.
Terbukti, Pansus Angket Haji terus menggali keterangan dari sejumlah saksi yang dianggap mengetahui masalah tersebut.
Salah seorang Anggota Pansus Angket Haji DPR RI, Marwan Jafar bahkan menilai adanya konspirasi terkait kuota jemaah haji 2024 dalam konteks pembayaran maupun pemberangkatan haji.
“Jadi memang ada konspirasi terkait pemberangkatan dan juga dalam konteks pembayaran haji,” kata Marwan Jafar kepada awak media di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, dilansir jawapos, Senin (9/9).
Pansus Angket Haji DPR RI saat ini masih menggelar agenda Rapat Dengan Pendapat Umum (RDPU) bersama dengan tim verifikator kuota haji khusus, regular, dan tambahan, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kendati demikian, rapat yang awalnya dijadwalkan terbuka harus dialihkan untuk dilakukan secara tertutup oleh ketua sidang yakni Ketua Pansus Haji yang juga merupakan anggota DPR dari Fraksi Golkar Nusron Wahid. “Ini boleh direkam, tapi tertutup, jangan keluar khusus ini,” ujar Nusron Wahid.
Menurut dia, sidang pada hari ini masih bersifat keterangan saksi, sehingga tidak perlu dilakukan secara terbuka.
Sebelumnya dalam pemberian keterangan kepada Pansus Angket Haji, Marwan menyampaikan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) telah menyatakan tiga ribuan calon haji khusus itu diberangkatkan pada musim haji 2024 karena adanya sisa kuota.
Dengan demikian, menurut Marwan, Pansus Angket Haji akan meneliti modus Kementerian Agama memberangkatkan sebanyak 3.503 calon haji khusus dengan masa tunggu nol tahun itu. (fajar online)