MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Bakal calon Wali Kota Makassar, Muhammad Amri Arsyid semakin optimistis memenangkan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2024. Membawa tagline “Makassar AMAN” bersama pasangannya Abdul Rahman Bando, mereka memiliki berbagai program yang bisa mengubah wajah Kota Daeng menjadi kota yang modern, nyaman, dan aman untuk seluruh warganya.
Amri yang berlatar belakang politisi dan Rahman Bando seorang birokrat dengan pengalaman luas dalam pemerintahan, disebut memiliki konsep untuk mengubah Makassar bukan hanya sebagai kota yang modern, nyaman dan aman saja, tapi juga hijau. Terlebih tagline “Makassar AMAN” disebut merupakan cerminan visi dan misi mereka untuk membawa perubahan signifikan bagi kota terbesar di Indonesia Timur ini.
“Kami ingin bersama-sama dengan masyarakat mewujudkan itu. Makanya tagline kami apa kabar Makassar itu karena kami ingin masyarakat menjawab, kita buka ruang untuk semua yang ingin berinspirasi. Begitu juga dengan tagline pak Rahman Bando, yakni gerbang membangun Makassar. Saya kira tagline kami ini betul-betul yang inklusif, mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama membangun Makassar,” ungkap Amri saat menjadi narasumber di podcast Harian Rakyat Sulsel, Kamis (12/9/2024).
Amri mengungkapkan, meskipun hanya diusung satu partai yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mereka tetap percaya diri bisa bersaing dengan tiga kompetitor lainnya. Terlebih, langkah Amri-Rahman untuk maju dalam Pilkada Makassar disebut tidaklah mudah.
Dia mengatakan, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah persyaratan pencalonan salah satu pesan atau angin segar untuk PKS yang memungkinkan mengusung calonnya sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
Hanya saja, kata Amri, tantangan lainnya tetap ada terutama dalam membangun komunikasi politik yang tepat di tengah dinamika partai-partai lain yang juga berambisi menempatkan calonnya sebagai kepala daerah.
“Aturan 20 persen ini memang adalah sebuah tantangan buat banyak partai, bukan hanya PKS. Karena di Makassar ini tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung sendiri dan butuh membangun koalisi. Itu, kan, tidak mudah apalagi masing-masing paslon itu diamanahkan partainya untuk menjadi calon satu,” ungkap dia.