Meskipun terbilang berat, sebagai calon pemimpin, Amri menyebut tantangan terbesarnya adalah bagaimana menciptakan komunikasi yang baik antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat.
Baginya, keberhasilan sebuah program atau proyek tidak hanya bergantung pada ide dan konsep yang baik, tetapi juga pada kemampuan pemerintah untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Amri optimis bahwa dengan komunikasi yang tepat, semua tujuan baik untuk masyarakat Makassar bisa diwujudkan.
“Kami ingin bersama-sama dengan masyarakat untuk mewujudkan itu. Sebagai pemerintah kota harusnya punya upaya untuk mewujudkan itu. Inikan masalah komunikasi saja dengan pemerintah provinsi, pemerintah pusat. Masa tujuan baik untuk masyarakat kita bisa wujudkan,” kata Amri.
Amri dan Rahman Bando percaya bahwa Makassar memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi kota yang lebih baik. Dengan program-program yang telah dirancang, mereka berharap bisa membawa Makassar ke arah yang lebih maju, sekaligus mempertahankan identitas dan budaya lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat.
“Ini menjadi salah satu target kami karena banyak orang bilang Makassar itu keras-keras. Banyak keributan di Makassar seolah-olah orang bilang tidak aman, bagi saya ini harus diarahkan ke arah yang positif. Keberanian untuk mengkritisi pemerintah, keberanian untuk memberikan ide gagasan, keberanian untuk berjuang, itulah energi sebenarnya yang kita mau arahkan ke sana. Jadi aman bukan hanya sekedar aman tapi betul-betul merangkul seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan Kota Makassar,” ucap dia. (Isak pasa’buan)