Awalnya, panitia Musyawarah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (Muspim PDM), berkomunikasi dengan Bapak Wali Kota untuk mengundang beliau untuk hadir secara langsung karena masih ada prasasti terkait bantuan beliau berupa lift yang belum ditandatangani.
“Oleh karena itu, PDM Muhammadiyah membuat undangan untuk silaturahmi. Kunjungan tersebut murni dalam konteks silaturahmi dan bukan terkait dukungan politik,” jelasnya.
Pengurus juga diingatkan untuk berhati-hati dalam berbicara, agar tidak terjadi kesalahpahaman oleh media, seperti yang terjadi sekarang ini.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada calon pimpinan masa depan berkunjung ke Muhammadiyah, sesuai dengan hadits yang menyatakan, ‘Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah SWT.’
“Saya juga menyebut bantuan lainnya seperti untuk MBS Awalul Islam dan SMP Muhammadiyah 1. Atas kebaikan tersebut, saya diminta oleh rekan-rekan di Muhammadiyah untuk mendoakan,” katanya.
Dia menegaskan, tidak pernah sebut nama, hanya selalu doakan atas jasa dan bantuan kepada Muhammadiyah.
“Saya tidak pernah menyebut ‘MENDUKUNG SIAPA-SIAPA.’ Demikian klarifikasi ini disampaikan untuk meluruskan informasi yang keliru dan memastikan bahwa Muhammadiyah tetap berkomitmen pada politik nilai (high politic), bukan politik praktis,” tukas Said Abd Shamad. (Yadi)