Perundungan di Pesantren, Dihajar Tanpa Ampun oleh Senior

  • Bagikan
ilustrasi

MAKASSAR, BACAPESAN.COM — Belakangan ini, kasus perundungan dan penganiayaan di berbagai lingkungan pendidikan, termasuk di pesantren, menjadi sorotan tajam masyarakat.

Fenomena kekerasan yang terjadi di antara para pelajar, baik di sekolah umum maupun lembaga pendidikan agama, mencerminkan masalah serius yang memerlukan perhatian lebih.

Kekerasan fisik maupun psikologis yang dilakukan oleh senior terhadap junior, atau oleh sekelompok siswa terhadap individu tertentu, sering kali tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga trauma mendalam yang berdampak pada perkembangan mental korban.

Salah satunya, seorang santri Pondok Pesantren Al-Bayan Hidayatullah BTP bernama Fajar, menjadi korban penganiayaan oleh delapan seniornya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, peristiwa ini terjadi pada 18 Agustus 2024, sekitar pukul 21.30 WITA, di salah satu ruangan tertutup di dalam lingkungan pesantren tersebut.

Kabarnya, Fajar dipanggil ke ruangan itu oleh delapan seniornya. Tanpa alasan yang jelas, para senior tersebut mengunci pintu dan mulai melancarkan serangan secara bergantian.

Fajar dihajar tanpa ampun, dengan pukulan yang mengarah ke punggung, dada, lengan, dan wajah.

  • Bagikan

Exit mobile version