PINRANG, BACAPESAN.COM – Rutan Pinrang menggelar simulasi penanganan kebakaran dengan melibatkan Damkar Kabupaten Pinrang.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjuti intruksi Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI terkait himbauan pemenuhan sarana prasarana dan simulasi penyelamatan kejadian kebakaran di dapur Satuan Kerja (Satker) Pemasyarakatan.
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pinrang gandeng Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kabupaten Pinrang gelar sosialisasi dan simulasi mitigasi risiko kebakaran kepada Pegawai, khususnya Petugas Dapur dan Warga Binaan, khususnya para koki di Rutan Pinrang, Sabtu (21/9).
Kegiatan berlangsung di Lapangan serbaguna Rutan Pinrang, hadir langsung, Kepala Seksi Penanggulangan Pencegahan Kebakaran Dinas Satpol PP, Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Pinrang, Kadirman bersama rekannya, Hamzah, Kepala Unit Damkar Kabupaten Pinrang.
Kasi Penanggulangan Pencegahan Kebakaran, Kadirman, mengatakan, sosialisasi mitigasi serta simulasi dalam memadamkan api memang penting dilakukan oleh pihak Rutan, karena tempat ini dihuni oleh banyak Warga Binaan yang sewaktu-waktu dapat berhadapan dengan situasi kebakaran yang tidak diinginkan.
“Melalui simulasi ini, penghuni Rutan Pinrang diharapkan dapat menggunakan dengan benar alat modern dan tradisional untuk memadamkan api,” ujarnya.
Sementara itu, Karutan Pinrang Kanwil Kemenkumham Sulsel, Sahril Efendi DM menuturkan, Pegawai Rutan Pinrang sangat antusias mengikuti simulasi penanganan kebakaran ini. Mereka secara bergantian menggunakan alat-alat peraga yang telah disiapkan.
“Ada beberapa alat peraga yang disiapkan seperti kompor, tabung gas, karung goni, APAR dan berbagai macam cairan yang dapat menyulut nyala apa. Semuanya disimulasikan, pegawai dan Warga Binaan bergantian menggunakan alat-alat tersebut,” terangnya.
Menutup simulasi, Hamzah selaku Instruktur, meminta agar alat pemadam baik modern maupun tradisional harus diperbanyak di Lingkup Rutan Pinrang serta disimpan pada tempat yang mudah dijangkau.
“Alat pemadam harus diperbanyak dan titik penggunaannya harus mudah dijangkau supaya tindakan cepat bisa dilakukan apabila terjadi kebakaran,” pungkasnya. (Amran)