JAKARTA, BACAPESAN – Potensi pasar kartu kredit berbasis syariah di Indonesia sangat besar, meski penetrasinya masih tergolong rendah.
“Banyak masyarakat yang mulai menginginkan produk halal, termasuk kartu kredit. Syariah Card bisa menjadi pilihan yang sesuai dengan prinsip syariah,” ungkap Yuwono Waluyo, Direktur Utama Bank Mega Syariah.
Waluyo menjelaskan, meski Gen Z belum menjadi fokus utama, Bank Mega Syariah tetap berusaha menjangkau mereka. Fokus saat ini ada pada segmen dengan potensi finansial tinggi serta komunitas yang relevan dengan produk syariah.
“Kami fokus pada segmen-segmen yang lebih potensial secara finansial dan komunitas yang cocok untuk produk syariah kami,” ujarnya.
Peluncuran Syariah Card diharapkan dapat mendongkrak kinerja perusahaan. Pertumbuhan Bank Mega Syariah diproyeksikan mencapai 20 persen hingga akhir 2024, dengan kontribusi signifikan dari segmen ritel, tabungan, serta produk baru.
“Kami menargetkan pertumbuhan yang kuat dari segmen ritel, tabungan, dan produk syariah baru, termasuk Syariah Card,” tambahnya.
Sejak diluncurkan pada April 2023, Syariah Card telah menunjukkan perkembangan pesat. Jumlah kartu yang diterbitkan pada Januari hingga Agustus 2024 melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya, dengan pertumbuhan transaksi lebih dari 300 persen. Outstanding pembiayaan juga naik tiga kali lipat. (JP)