MAKASSAR, BACAPESAN- Kebutuhan akan nutrisi bagi anak menjadi sangat penting. Termasuk diusia anak 4-6 tahun, dimana anak telah bersekolah di taman kanak-kanak (TK).
Di TK, anak mulai sibuk bermain dan mengenal kehidupan sosial selain di rumah. Guru dan teman menjadi bagian dari lingkungan sosial yang amat menarik sehingga tak jarang banyak anak yang berubah kebiasaan sehari-harinya, termasuk kebiasaan makan.
Andi Avif Pradipta (6) salah satu yang mengalami perubahan kebiasaan makan saking asyiknya bermain dan bersekolah. Malas makan hingga memilih makanan atau picky eater pernah dialami Avif, sapaan akrabnya.
Saking pemilihnya, di usia 4-5 tahun Avif bahkan hanya ingin mengkonfirmasi nasi putih dan telur mata sapi sebagai makanan utamanya. Akibatnya berat badannya dibawah anak yang normal yakni 13 kg.
Ibunda Avif, Sulfawati (36) menjelaskan, di usia 5-6 tahun putra semata wayangnya menjadi sangat pemilih. Dirinya yang merupakan working mom juga sangat sibuk sehingga sulit memahami keinginan Afif.
“Dia cuma mau makan Telur dan nasi waktu itu. Telurnya pun hanya di buat telur mata sapi, selain itu dia tidak mau makan termasuk sayur. Karena saya juga seorang ibu yang bekerja, saya merasa sulit untuk memahami keinginan anak saya dan kebutuhan nutrisi tubuhnya,” ujarnya, Senin (30/9/2024).
Padahal di usia tersebut, berbagai macam nutrisi dibutuhkan mulai dari kalsium, zat besi, zinc, lodium, vitamin, dan protein. Khusus protein yang paling tepat untuk mendukung tumbuh kembang anak adalah protein hewani.
Telur, daging ayam, daging merah, ikan salmon, yoghurt, keju dan susu adalah sumber protein hewani yang lengkap. Agar mudah memenuhi kebutuhan tersebut, Sulfa mencoba mencari produk yang melengkapi kebutuhan Avif dan menemukan produk Japfa sangat lengkap untuk memenuhi protein hewani anak.
Sulfa mencoba memenuhi kebutuhan dalam sebuah kotak bekal yang setiap harinya dibawa Avif ke sekolah. Mencoba menyajikan protein hewani dengan tampilan menarik memang susah susah gampang, namun produk Japfa sangatlah membantu.
“Avif paling suka nugget alfabet dari Japfa, selain enak, dia bisa belajar membaca sekaligus berhitung dengan angka dan hurufnya. Susu bantal juga sangat praktis untuk dijadikan bekal, selain bergizi juga sangat disukai anak saya,” bebernya.
Prof. dr. drg. Sandra Fikawati membenarkan pentingnya pemenuhan gizi anak utamanya protein hewani bagi anak-anak. Fungsinya untuk pertumbuhan anak, memperbaiki daya tahan tubuh anak, dan membantu anak memiliki energi.
Ahli gizi kesehatan masyarakat, dosen sekaligus guru besar FKM UI ini juga mengungkapkan peran penting protein tidak dapat dilewatkan, sebab manusia membutuhkan 20 jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
“Sembilan dari 20 jenis asam amino esensial harus didapatkan dari makanan. Protein hewani memiliki asam amino esensial yang lebih lengkap dibanding protein nabati. Selain itu, pangan hewani memiliki kandungan vitamin dan mineral yang beragam,” ujar Prof. Fika.
“Sudah saatnya untuk memikirkan kembali pentingnya kebutuhan protein dan mengembalikan masalah kekurangan protein dalam agenda kesehatan, sebab banyak ditemui kasus dari hasil studi yang menunjukkan anak-anak menderita kekurangan protein bahkan mengalami stunting atau tengkes,” Tambahnya.
Salah satu perusahaan yang serius menghadirkan produk hewani yang bergizi dan bisa dengan mudah diperoleh masyarakat Indonesia adalah Japfa.
Direktur Corporate Affairs, Rachmat Indrajaya berharap kehadiran Produk Japfa mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. “Semoga produk Japfa bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Dengan hadirnya produk Japfa pemenuhan gizi anak terutama protein hewani lebih mudah, sangat membantu pula anak yang memilih-milih makanan.