TATOR, BACAPESAN – Tokoh Pemuda Masyarakat Toraja, Yervis M. Pakan menanggapi terkait pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) tentang Soeharto dan diberi gelar pahlawan nasional untuk alasan demi kepentingan rekonsiliasi nasional.
“Pernahkah Soeharto dan kroninya mengaku salah sehingga perlu dimaafkan? Biasanya kita akan memaafkan seseorang bila dia mengaku salah,” ujar Yervis yang merupakan Presidium Nasional PENA 98.
Dikatakan Yervis bahwa upaya ini berbahaya buat perjalanan bangsa dan negara.
” Bisa dijadikan dasar hukum untuk mencuci ulang kesalahan dimasa lampau, walaupun disengaja. Dan makna pahlawan nasional akan jadi biasa saja, karena berbuat salahpun bisa dapat gelar pahlawan,” ujarnya.
Ditambahkannya bahwa sejarah bangsa dan negara ini jangan dinodai dengan manuver politik yang tidak membuat generasi muda kita belajar dari keteladanan.
“Banyak tokoh bangsa ini yang bisa diteladani, dan pantas mendapat gelar Pahlawan Nasional. Kenapa tidak prioritaskan mereka,” tutupnya. (Cherly).
