BACAPESAN – Eskalasi konflik di Timur Tengah makin panas setelah Iran melancarkan serangan udara balasan ke Israel pada Selasa (2/10) atau Rabu (3/10) dini hari. Sebanyak 180 rudal balistik dikirimkan Iran ke Israel dan jatuh di wilayah Tel Aviv dan Yerusalem.
Israel langsung merespons serangan rudal Iran itu, dan bersiap balas dendam. Dilansir dari Times of Israel, Israel tampaknya akan bermain kasar dengan menyerang fasilitas-fasilitas sensitif Iran.
Israel dikabarkan mungkin akan menanggapi serangan rudal balistik besar Iran dengan menyerang infrastruktur strategis seperti rig gas atau minyak, atau dengan langsung menargetkan situs nuklir Iran, demikian laporan media pada Rabu (2/10), mengutip pejabat Israel.
Serangan terhadap fasilitas minyak Iran jelas dapat menghancurkan perekonomian negara tersebut, dan tanggapan apa pun yang dipertimbangkan dapat menandai eskalasi lain, hampir satu tahun dalam perang yang sedang berlangsung yang dimulai ketika Hamas menyerang Israel pada Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengadakan pertemuan dengan kepala keamanan Israel di markas besar IDF di Tel Aviv pada Rabu (3/10), kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Pertemuan tersebut diperkirakan akan membahas tanggapan potensial terhadap serangan tersebut, yang terdiri dari sekitar 181 rudal balistik yang ditembakkan langsung ke Israel dari Iran, hampir semuanya dicegat saat warga Israel di seluruh negeri berkumpul di tempat perlindungan bom.
Pembahasan tersebut dilakukan setelah pertemuan kabinet keamanan selama berjam-jam di sebuah bunker di bawah tanah Yerusalem. Pertemuan tersebut berakhir dengan kesepakatan bahwa Israel akan menanggapi serangan tersebut secara militer, tetapi tanpa kejelasan mengenai bagaimana cara melakukannya, Axios melaporkan pada Rabu (2/10), mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya. (JP)