Media Tiongkok Kompori AFC, Sebut Timnas Indonesia Bisa Kena Sanksi Pengurangan Poin

  • Bagikan
Media Tiongkok coba memanaskan tensi pertandingan Tiongkok vs Timnas Indonesia sebelum laga. Suho, salah satu media massa negara tersebut, mengklaim bahwa skuad Garuda berpotensi kena sanksi pengurangan poin buntut polemik kontra Bahrain pada Kamis (10/10). Permasalahan Bahrain vs Timnas Indonesia memang terus bergulir dan jadi topik perbincangan. Banyak pihak dan media luar negeri turut menyoroti atau memberitakannya. Sebab, Garuda menyatakan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf, yang dinilai menunjukkan kinerja tak baik saat laga berakhir 2-2. Salah satunya mengesahkan gol Bahrain pada menit ke-90+9, padahal tambahan waktu semestinya hanya enam menit. Nah, media Tiongkok, Sohu ikut menyorotinya. Salah satu yang disorot adalah soal kericuhan antarkedua tim dan wasit sempat terjadi pada akhir laga. Keributan itu diawali dengan Shin Tae-yong dan sejumlah penggawa Garuda seperti Jay Idzes dan Shayne Pattynama yang coba protes kepada wasit. Keributan kecil itu sampai membuat Sumardji selaku manajer Timnas Indonesia dikartu merah oleh wasit. "Usai pertandingan, pemain Indonesia dan Bahrain yang marah sempat bentrok dengan keras," tulis pemberitaan Sohu. "Bek pengganti Shayne Pattynama melambaikan tangan dengan nada menghina ke arah wasit. Petugas keamanan stadion akhirnya turun ke lapangan untuk mengendalikan situasi dan mengisolasi pemain dari kedua kubu yang berkonflik," tambah Sohu. Namun, Sohu ternyata tak hanya memberitakan, tapi juga memberikan pandangan dan narasi yang cukup mengompori AFC selaku konfederasi sepak bola Asia. Mereka menilai apa yang dilakukan Indonesia berpotensi kena hukuman berat. "Atas perilaku buruk pemain Indonesia usai pertandingan, AFC bisa saja memberikan sanksi kepada kedua belah pihak yang terlibat, sehingga kedua tim terancam sanksi berat berupa pengurangan poin dari AFC," tulis Sohu. Menurut Sohu, jika sanksi dan hukuman berupa pengurangan poin yang dijatuhkan kepada Bahrain dan Indonesia terjadi, maka Tiongkok akan diuntungkan. Tim besutan Branco Ivankovic dinilai bisa menyalip kedua tim di klasemen Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, meski sudah menelan tiga kekalahan di awal. "Tim Tiongkok akan berada di posisi yang bagus dan timnas Tiongkok nantinya bisa menyalip mereka, lolos dari grup, dan lolos ke babak play-off," tutup Sohu. Sampai saat ini, AFC belum mengumumkan dan memberikan respons resmi terhadap protes yang diajukan oleh PSSI. Tapi, Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor John mengaku sudah mendengar laporannya, namun menyebut PSSI belum berkirim surat resmi.

BACAPESAN – Media Tiongkok coba memanaskan tensi pertandingan Tiongkok vs Timnas Indonesia sebelum laga. Suho, salah satu media massa negara tersebut, mengklaim bahwa skuad Garuda berpotensi kena sanksi pengurangan poin buntut polemik kontra Bahrain pada Kamis, 10 Oktober lalu.

Permasalahan Bahrain vs Timnas Indonesia memang terus bergulir dan jadi topik perbincangan. Banyak pihak dan media luar negeri turut menyoroti atau memberitakannya.

Sebab, Garuda menyatakan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf, yang dinilai menunjukkan kinerja tak baik saat laga berakhir 2-2. Salah satunya mengesahkan gol Bahrain pada menit ke-90+9, padahal tambahan waktu semestinya hanya enam menit.

Nah, media Tiongkok, Sohu ikut menyorotinya. Salah satu yang disorot adalah soal kericuhan antarkedua tim dan wasit sempat terjadi pada akhir laga.

Keributan itu diawali dengan Shin Tae-yong dan sejumlah penggawa Garuda seperti Jay Idzes dan Shayne Pattynama yang coba protes kepada wasit. Keributan kecil itu sampai membuat Sumardji selaku manajer Timnas Indonesia dikartu merah oleh wasit.

“Usai pertandingan, pemain Indonesia dan Bahrain yang marah sempat bentrok dengan keras,” tulis pemberitaan Sohu.

“Bek pengganti Shayne Pattynama melambaikan tangan dengan nada menghina ke arah wasit. Petugas keamanan stadion akhirnya turun ke lapangan untuk mengendalikan situasi dan mengisolasi pemain dari kedua kubu yang berkonflik,” tambah Sohu.

Namun, Sohu ternyata tak hanya memberitakan, tapi juga memberikan pandangan dan narasi yang cukup mengompori AFC selaku konfederasi sepak bola Asia. Mereka menilai apa yang dilakukan Indonesia berpotensi kena hukuman berat.

“Atas perilaku buruk pemain Indonesia usai pertandingan, AFC bisa saja memberikan sanksi kepada kedua belah pihak yang terlibat, sehingga kedua tim terancam sanksi berat berupa pengurangan poin dari AFC,” tulis Sohu.

Menurut Sohu, jika sanksi dan hukuman berupa pengurangan poin yang dijatuhkan kepada Bahrain dan Indonesia terjadi, maka Tiongkok akan diuntungkan. Tim besutan Branco Ivankovic dinilai bisa menyalip kedua tim di klasemen Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, meski sudah menelan tiga kekalahan di awal.

“Tim Tiongkok akan berada di posisi yang bagus dan timnas Tiongkok nantinya bisa menyalip mereka, lolos dari grup, dan lolos ke babak play-off,” tutup Sohu.

Sampai saat ini, AFC belum mengumumkan dan memberikan respons resmi terhadap protes yang diajukan oleh PSSI. Tapi, Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor John mengaku sudah mendengar laporannya, namun menyebut PSSI belum berkirim surat resmi. (JP)

  • Bagikan

Exit mobile version