Sekjen Golkar: Gelar Doktor Lengkapi Perjalanan Sukses Bahlil Lahadalia

  • Bagikan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Sarmuji saat menghadiri sidang terbuka promosi doktor Bahlil Lahadalia di bidang Kajian Stratejik dan Global dari Universitas Indonesia (UI), Rabu (16/10/2024). Foto: Istimewa

JAKARTA, BACAPESAN – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Sarmuji, memuji pencapaian Bahlil Lahadalia yang baru saja meraih gelar S3 Doktor bidang Kajian Stratejik dan Global dari Universitas Indonesia (UI) dengan predikat cumlaude.

Sarmuji mengatakan, gelar doktor merupakan gelar akademik tertinggi yang menjadi pelengkap kesuksesan Bahlil, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Saya tahu betul sebagian perjalanan Ketua Umum Bahlil dan ini adalah pencapaian yang luar biasa, di samping pencapaian luar biasa yang lain. Ini adalah gelar akademik tertinggi bagi seorang yang menempuh jalan sebagai pembelajar, jadi gelar ini sangat berarti untuk hidup beliau,” ujar Sarmuji.

Sarmuji menambahkan, dengan gelar doktor yang disandang Bahlil, hal ini bisa berdampak positif bagi kepemimpinannya, khususnya bagi Partai Golkar.

Sebab, segala kebijakan maupun keputusan diambil berlandaskan kajian secara ilmiah.

“Yang paling penting dalam pencapaian gelar akademik itu sebenarnya adalah penambahan wawasan berpikir sekaligus membangun konstruksi berdasarkan kaidah-kaidah akademik. Jadi tentu ini akan sangat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan beliau sebagai ketua umum,” ucapnya.

Dengan begitu, Sarmuji optimistis Bahlil mampu membawa kepemimpinan Golkar menjadi lebih baik dan berkualitas.

“Dengan gelar ini, otomatis diharapkan juga melalui standar-standar akademik yang terukur dan ilmiah, keputusan yang diambil bisa lebih mudah dipahami oleh publik,” sambungnya.

Lebih lanjut, Sarmuji menuturkan bahwa apa yang diraih Bahlil juga menjadi inspirasi bagi semua masyarakat. Terutama bagi mereka yang berasal dari latar belakang keluarga tidak mampu dan dari daerah terpencil, tetapi mampu mencapai puncak gelar akademik.

“Tentu ini inspirasi bukan hanya buat kader Golkar, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berlatar belakang kurang mampu. Awalnya, Pak Bahlil berasal dari pelosok, dengan latar belakang orang tua yang mohon maaf, secara kapital barangkali tidak diperhitungkan. Namun, tetap terus bermimpi setinggi-tingginya,” ungkapnya. (Rmo)

  • Bagikan