Bencana Banjir Spanyol Tewaskan 95 Orang, Terparah Sejak 1973

  • Bagikan
Banjir menyapu ratusan mobil di Valencia, Spanyol. (Foto: AP via BBC)

BACAPESAN – Bencana banjir terburuk dalam beberapa dekade di Spanyol, telah mengakibatkan sedikitnya 95 orang tewas dan puluhan lainnya hilang. Musibah itu terjadi setelah hujan lebat melanda provinsi timur Valencia dan sekitarnya.

Hujan deras pada Selasa (29/10/2024), memicu banjir bandang yang menyapu jembatan dan bangunan, serta memaksa orang-orang memanjat atap atau bergayut pada pohon untuk bertahan hidup.

Merespons situasi ini, Presiden Spanyol Pedro Sánchez mengumumkan tiga hari berkabung nasional karena kondisi ekstrem terus berlanjut, sehingga membatasi beberapa upaya penyelamatan.

Jumlah korban tewas sepertinya masih akan meningkat karena masih banyak yang dinyatakan hilang.

Total 95 korban jiwa yang terdata saat ini, dilaporkan di Valencia (92), Castilla-La Mancha di wilayah barat Valencia (2), dan Malaga (1).

Korban tewas di Malaga adalah seorang pria Inggris berusia 71 tahun yang meninggal di rumah sakit, setelah berhasil dievakuasi dari rumahnya.

Dalam pidato nasionalnya pada Rabu (30/10/2024), Presiden Sánchez meminta warganya untuk tetap waspada.

“Seluruh Spanyol menangis bersama Anda. Kami tidak akan meninggalkan Anda,” kata Sanchez.

Badan Cuaca Nasional Aemet melaporkan, salah satu kota pertama yang terkena dampak di dekat Valencia, Chiva, mencatat curah hujan selama satu tahun.

Sementara Wali Kota Horno de Alcedo, sebuah kota di luar Valencia, mengatakan kepada BBC Newshour, bagaimana permukaan air naik lebih dari satu meter hanya dalam hitungan menit. (Rm)

  • Bagikan

Exit mobile version