BACAPESAN – PBB telah melaporkan bahwa serangan Israel terhadap Jalur Gaza utara telah menghancurkan pasokan medis yang baru saja dikirim, setelah Tel Aviv secara brutal membombardir Rumah Sakit Kamal Adwan, dikutip dari ANTARA.
“OCHA melaporkan bahwa lantai tiga Rumah Sakit Kamal Adwan dibom hari ini, mengakibatkan musnahnya pasokan medis yang baru dikirim lima hari lalu,” ujar Juru bicara Stephane Dujarric, dalam konferensi pers dengan mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Dujarric menambahkan bahwa pengiriman dilakukan oleh PBB melalui “misi gabungan Organisasi Kesehatan Dunia dengan dukungan dari OCHA.”
“Rumah sakit berada di bawah serangan dan tim penyelamat tidak dapat bekerja karena adanya penangkapan personel dan penyitaan peralatan penting, termasuk ambulans dan truk pemadam kebakaran. Di wilayah utara, pertempuran sengit terus berlangsung, terutama di Jabalya, Beit Lahya, dan Beit Hanoun,” lanjutnya.
Dengan mengacu pada laporan pemindahan paksa yang terus berlanjut, Dujarric menyampaikan bahwa “sekitar 300 warga Palestina dipindahkan hari ini dari utara ke selatan melalui pos pemeriksaan Al Rashid. Mereka yang dipindahkan tersebut termasuk kalangan perempuan, anak-anak, dan lansia.”
“OCHA juga melaporkan bahwa, kecuali beberapa misi terbatas, hampir tidak ada operasi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza Utara,” tambah Dujarric, “persediaan yang menipis, korban yang tinggi, serangan udara yang sering terjadi pada fasilitas kesehatan, dan pemindahan besar-besaran semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat memprihatinkan.”
Saat ditanya tentang apakah Rumah Sakit Kamal Adwan masih berfungsi dan kondisi pasien di sana, Dujarric mengatakan bahwa hanya ada “beberapa pasien” di rumah sakit itu, tetapi menyebutkan bahwa “kata berfungsi, jika melihat jumlah rumah sakit di Gaza, bisa saja menyesatkan.”
“Rumah sakit ini mencoba bertahan,” katanya, menunjukkan bahwa staf medis berusaha keras memberikan yang terbaik dengan persediaan yang masih tersisa.
“Dengan upaya yang sangat luar biasa, kami mengirim pasokan barang lima hari lalu. Pasokan itu kini hancur,” tambahnya. (JP)