Lawan Donald Trump, Kamala Harris Janji Akhiri Perang di Gaza Jika Jadi Presiden AS

  • Bagikan
Wakil Presiden Kamala Harris berpidato di rapat umum kampanye presidennya.

BACAPESAN – Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) tengah berlangsung. Persaingan sengit terjadi antara dua kandidat calon presiden AS yakni Kamala Harris dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.

Kamala Harris berjanji jika terpilih jadi presiden AS, dia bakal mengakhiri perang di Gaza, Palestina. Hal tersebut ia sampaikan dua hari lalu, saat mengganti papan tanda Demokrat berwarna biru dengan papan tanda hijau dan putih milik Universitas Negeri Michigan (MSU).

Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, menyampaikan pidato pada Minggu malam di hadapan khalayak yang hampir memenuhi gedung Jenison Field House di kampus MSU. Dalam pidato selama 30 menit, Harris berjanji untuk mengakhiri perang Israel-Hamas dan membela hak reproduksi sambil meyakinkan para mahasiswa tentang perjuangannya untuk kebebasan.

Dilansir dari State News, setelah penampilan pembuka dengan lagu “Freedom” milik Beyonce, Harris langsung membahas perang Israel-Hamas, menyampaikan serangkaian janji yang berupaya menenangkan para pendukung Pro-Israel dan Pro-Palestina.

“Sebagai presiden, saya akan melakukan segala daya upaya untuk mengakhiri perang di Gaza,” kata Harris.

Selain itu, janji manis Kamala Harris lainnya untuk warga Gaza, Palestina adalah berjanji bakal mewujudkan hak-hak mereka sebagai warga negara dunia.

“Untuk membawa pulang para sandera, mengakhiri penderitaan di Gaza, memastikan Israel aman dan memastikan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat, kebebasan, keamanan, dan penentuan nasib sendiri,” lanjut Kamala Harris.

Sebagaimana diketahui, lerang telah menjadi salah satu isu tersulit Harris, khususnya di Michigan di mana lebih dari 100.000 orang memilih Tidak Berkomitmen dalam pemilihan pendahuluan Demokrat untuk memprotes dukungan pemerintah terhadap Israel.

Di MSU, aktivis kampus telah menyerukan kepada pemerintah untuk menarik investasi dari Israel selama lebih dari setahun, upaya yang mencapai puncaknya ketika lima aktivis ditangkap pada rapat dewan baru-baru ini.

Harris juga berjanji untuk menandatangani rancangan undang-undang yang memulihkan hak aborsi di seluruh negeri, yang ditanggapi oleh massa dengan teriakan “kami tidak akan kembali,” yang telah menjadi salah satu slogan kampanye yang paling menonjol. (JP)

  • Bagikan