BACAPESAN – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berusaha menurunkan tensi politik yang sempat meninggi pasca Pilpres 5 November 2024.
Dalam pidato perdananya pasca kemenangan Donald Trump di Rose Garden, Gedung Putih, Biden berupaya meyakinkan para pendukungnya dan mendamaikan para penentangnya.
“Pemilu adalah sebuah kontes dengan pemenang dan pecundang. Dan dalam kasus ini, Demokrat adalah pecundang,” kata Biden seperti dikutip BBC.
Biden juga berjanji untuk membantu Trump dalam transisi kekuasaan pada 20 Januari mendatang. Dia memastikan, Demokrat akan menerima pengalihan kekuasaan secara damai. Hal ini mungkin ditafsirkan sebagian orang sebagai sindiran terhadap pendahulunya.
Pidato singkat Biden juga mencakup pembelaan terhadap pemerintahannya, dan pengakuan bahwa faktor ekonomi nasional berkontribusi terhadap kekalahan Harris di pemilihan.
“Kita meninggalkan ekonomi terkuat di dunia. Saya tahu beberapa orang masih menderita. Tetapi, keadaan saat ini lebih baik dibanding saat kita menemukannya,” tutur Biden.
Dia pun mengajak semua pihak untuk berkolaborasi membangun negeri.
“Sekarang ini, kami punya waktu 74 hari untuk menyelesaikan masa jabatan. Mari kita manfaatkan sebaik mungkin,” ucapnya.
Biden menuturkan, kemunduran tidak dapat dihindari. Tapi mengambil sikap menyerah, tidak dapat dimaafkan.
“Kita semua pernah jatuh, tapi ukuran karakter kita adalah bagaimana kita bisa bangkit kembali. Kita kalah dalam pertempuran ini. Tapi Amerika yang kita impikan, menyerukan kita semua untuk bangkit kembali,” tegasnya. (JP)