BACAPESAN – Sebuah insiden tragis terjadi pada Senin malam (11/11) di Zhuhai, Tiongkok yang menewaskan 35 orang dan melukai 43 lainnya, setelah seorang pengemudi dengan sengaja menabrakkan mobilnya di area kerumunan.
Atas insiden ini, polisi telah mengamankan sang pengemudi yakni seorang pria berusia 62 tahun yang diidentifikasi sebagai Fan. Ia juga dilarikan ke rumah sakit akibat luka tusuk di lehernya yang dilakukan oleh dirinya sendiri.
“Saat ini dia dalam keadaan koma setelah mengalami luka-luka di leher dan bagian tubuh lainnya dan tidak dapat menjalani interogasi,” jelas polisi, dikutip dari AFP.
Sebagaimana dilansir Reuters pada Rabu (13/11), motif pelaku melakukan ini karena merasa kesal dengan pembagian aset dalam penyelesaian perceraiannya.
Dalam sebuah video, Fan nekat memaksa masuk ke kompleks olahraga yang kemudian menabrak orang-orang yang sedang berolahraga di Zhuhai Sports Centre dan langsung melarikan diri.
Pada Selasa malam, sekitar 30 orang berkumpul di lokasi kejadian untuk penghormatan dengan meletakkan lilin dan bunga. Beberapa pengemudi sepeda motor juga berhenti menambah karangan bunga di sana.
Tidak ada bukti yang menghubungkan serangan ini dengan pertunjukan udara yang sedang berlangsung di Zhuhai. Namun, ini bukan pertama kalinya terjadi insiden selama acara tersebut.
Pada 2008, sebuah serangan serupa terjadi saat pertunjukan udara, ketika seorang pria menabrakkan truk ke halaman sekolah yang ramai, menewaskan empat orang dan melukai 20 lainnya. Polisi menyebutkan bahwa pelaku melakukan serangan tersebut karena perselisihan lalu lintas.
Presiden Xi Jinping meminta agar semua upaya dilakukan untuk merawat korban dan menuntut hukuman berat bagi pelaku. Pemerintah pusat juga mengirim tim untuk mengawasi penanganan kasus ini.
Meski kejahatan kekerasan jarang terjadi di China karena keamanan ketat, serangan dengan pisau yang semakin sering terjadi di kota-kota besar menimbulkan kekhawatiran soal keselamatan publik.
Salah satu serangan paling mematikan di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir terjadi di Urumqi, Xinjiang, pada 2014, ketika seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan 39 orang, dan empat dari lima penyerang juga tewas. (Rm)