JAKARTA, BACAPESAN -m Pemutusan akses operasional judi daring, seperti konektivitas dan sistem pembayaran harus menjadi prioritas utama Pemerintah. Prabowo-Gibran. Transaksi judi daring saat ini masih terus berkembang karena akses yang mudah.
“Kalau simpul-simpul operasionalnya tidak diputus, maka aktivitas ini akan terus berlangsung,” ujar Nurul Arifin, Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar kepada awak media, Jumat (15/11).
Nurul menyebutkan bahwa kolaborasi lintas sektor, seperti yang dilakukan pemerintah dengan PPATK dan OJK, adalah langkah yang sangat strategis.
“Pengawasan terhadap aliran dana ini penting untuk memastikan bahwa jaringan pelaku kehilangan kemampuan finansialnya,” tambah legislator DPR RI yang sudah tiga periode tersebut.
Meski langkah itu dinilai sebagai upaya konkret yang dapat menghentikan aktivitas jaringan pelaku secara efektif, namun, ia juga mengingatkan bahwa pelaku judi daring seringkali adaptif dan mampu berpindah ke platform lain.
“Ini sebabnya Pemerintah perlu terus memperbarui teknologi pemantauan dan membangun tim siber yang lebih kuat,” tambahnya.
Selain memutus mata rantai operasional, Nurul menekankan, bahwa pendekatan pencegahan juga harus mendapat perhatian yang sama. Pendidikan publik adalah investasi jangka panjang. Masyarakat harus diedukasi tentang risiko sosial dan finansial dari judi daring.
“Tanpa pemahaman yang memadai, godaan untuk terlibat dalam judi daring akan terus ada,” katanya.
Menko Polkam, Budi Gunawan sebelumnya menyatakan, bahwa salah satu strategi yang akan diambil Pemerintah adalah memutus mata rantai judi online. Strategi tersebut, dianggap sebagai pendekatan yang tepat untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif aktivitas ilegal ini.
Selain itu, Budi Gunawan juga menyatakan bahwa pendidikan tentang bahaya judi daring untuk menciptakan kesadaran kolektif dan membangun resistensi komunitas terhadap godaan judi daring.
Nurul menyarankan agar Pemerintah melibatkan lembaga pendidikan, komunitas lokal, dan organisasi keagamaan untuk memperluas jangkauan program edukasi.
“Kalau masyarakat sudah memiliki kesadaran tinggi, pelaku judi daring akan kehilangan pasar utamanya,” tambah Nurul yang juga Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Golkar. (JP)