MULIA Unggul Selisih 16,8 Persen di Atas Rival, Prof Burhanuddin Muhtadi: Swing Voter Selalu Terbagi Proporsional

  • Bagikan
Ilustrasi

MAKASSAR, BACAPESAN – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) unggul jauh dari paslon lainnya berdasarkan hasil survey terbaru Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Kamis (21/11/2024).

Dalam simulasi empat pasangan, MULIA memiliki elektabilitas 41,9 persen atau naik cukup signifikan dibandingkan rilis survei September lalu yang ada di angka 36,7 persen.

Paslon nomor urut 1 itu berdasarkan temuan Indikator unggul selisih 16,8 persen di atas Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi yang berada di posisi kedua.

Pasangan nomor urut 3 ini berdasarkan survei memiliki elektabilitas 25,1 persen dan cenderung stagnan dalam satu setengah bulan terakhir.

Sementara dengan pasangan nomor urut 2 Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) yang ada di posisi ketiga, MULIA unggul selisih 20,8 persen. SEHATI berdasarkan survei Indikator yang dilaksanakan 11-17 November memiliki elektabilitas 21,1 persen.

Founder sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi, M.A., Ph.D menegaskan, masih ada swing voters sekitar 28 persen.

Mereka adalah kelompok yang belum menentukan pilihan ketika pertanyaan elektabilitas ditanyakan dan yang sudah punya pilihan tapi masih berpotensi untuk mengubah preferensi. Jumlahnya, menurut Burhanuddin di kisaran 28%.

Menurutnya, untuk bisa mengejar MULIA yang unggul signifikan, Indira-Ilham dan Andi Seto-Rezki harus mendapat limpahan suara mayoritas dari swing voters menjelang pemilihan yang akan berlangsung 27 November mendatang.

“Tapi lagi-lagi kalau misalnya swing voters itu terbagi secara proporsional, tidak ngeblok ke salah satu calon, kemungkinan besar tidak banyak perubahan antara hasil survei dengan hari H nanti,” jelasnya.

Prof. Burhanuddin menegaskan, terlepas bahwa segala kemungkinan masih bisa terjadi, kecenderungan pemilu memperlihatkan sulit bagi Indira-Ilham ataupun Andi Seto-Rezki untuk membuat swing voters mengerucut kepada mereka.

“Jadi sekali lagi, swing voters punya efek kalau ngeblok ke Andi Seto atau Indira. Tapi umumnya, kalau pengalaman-pengalaman sebelumnya, swing voters itu terbagi secara proporsional,” tandasnya. (RS)

  • Bagikan

Exit mobile version