BACAPESAN – TNI Angkatan Udara (AU) menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan pertahanan udara berlapis. Hal itu diungkapkan Kepala Staf AU (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono.
Tonny mengatakan keberadaan IKN harus dibarengi dengan penguatan pertahanan udara nasional. Mengingat IKN bakal mendorong munculnya transformasi strategis.
“IKN adalah simbol visi masa depan bangsa yang mengharuskan kehadiran sistem pertahanan udara modern, adaptif, dan terintegrasi,” kata Tonny melalui keterangan resmi, Jumat (22/11/2024).
Tonny menyebut, sistem itu mencakup teknologi radar canggih, jaringan satelit, drone, dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Perwira tinggi bintang empat TNI AU itu menyampaikan, penggunaan teknologi tersebut akan memperkuat daya respons TNI AU terhadap ancaman multidimensi
“Untuk deteksi dini dan pengambilan keputusan berbasis data,” kata dia.
Selain persoalan teknologi, Tonny juga menyoroti perlunya sinergi antar matra melalui operasi gabungan dan sistem komando terpadu. Tujuannya untuk menghadapi tantangan geopolitik serta ancaman asimetris.
Ia pun mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki wawasan global dan mampu memberikan solusi strategis bagi pertahanan negara.
”Dinamika global dan regional yang semakin kompleks membutuhkan kepemimpinan visioner yang mampu merancang kebijakan strategis berbasis evaluasi komprehensif,” terang Tonny. (JP)