BACAPESAN – Lebih dari seribu dokter dan perawat tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak tahun lalu, menurut otoritas lokal pada Minggu (24/11).
”Lebih dari 310 tenaga medis lainnya ditangkap, disiksa, dan dieksekusi di penjara,” kata kantor media pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Antara.
Tentara Israel juga disebutkan telah mencegah masuknya pasokan medis, delegasi kesehatan, dan ratusan ahli bedah ke Gaza. Kantor media tersebut menuduh tentara Israel secara sistematis menargetkan rumah sakit sebagai bagian dari rencana untuk melemahkan sistem perawatan kesehatan di Gaza
”Rumah sakit telah menjadi target yang diumumkan tentara Israel, yang mengebom, mengepung, dan menyerbu fasilitas tersebut, membunuh dokter dan perawat, serta melukai lainnya melalui serangan langsung,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Pada Kamis (21/11), Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap kepala otoritas pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang brutalnya di Gaza.
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di daerah Basta di Beirut meningkat menjadi 29 orang dan 67 warga sipil terluka, kata pusat operasi darurat Kementerian Kesehatan Lebanon pada Minggu (24/11).
Sebelumnya pada Sabtu (23/11), Israel telah melancarkan serangan terhadap sebuah bangunan perumahan di kawasan padat penduduk di pusat kota Beirut, ibu kota Lebanon. Sejumlah media sudah melaporkan bahwa ada sedikitnya 10 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka. (JP)