Israel – Lebanon Sepakat Gencatan Senjata

  • Bagikan
Seorang wanita Palestina yang mengungsi memeriksa tenda yang terendam banjir di Khan Younis,Jalur Gaza selatan.

BACAPESAN – Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata mulai Rabu (27/11/2024) pukul 04.00 waktu Tel Aviv, atau pukul 02.00 waktu Beirut. Masa tenang ini akan berlangsung selama 60 hari.

Kesepakatan ini merupakan tonggak penting dalam perang yang telah berlangsung selama 14 bulan di Lebanon. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut, gencatan senjata itu sebagai momen bersejarah.

Setidaknya 55 orang tewas pada Senin (25/11/2024) dalam serangan udara Israel di Leba­non, sehingga jumlah korban tewas sejak Oktober 2023 men­capai 3.823. Demikian data Ke­menterian Kesehatan Lebanon Selasa (26/11/2024).

Sebanyak 160 orang yang terluka dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah korban luka menjadi 15.859 orang.

Israel mulai menginvasi Lebanon selatan pada Senin (30/9/2024). Israel dan Hizbul­lah memiliki sejarah konflik se­lama beberapa dekade. Namun, pertempuran lintas batas antara Israel dan Hizbullah di Leba­non tersebut dipicu pertikaian di Gaza.

Di tengah kelegaan yang di­rasakan warga Lebanon, ada kesedihan yang dirasakan warga Palestina. Terutama mereka yang tinggal di Jalur Gaza.

Kabar gencatan senjata Israel dengan Hizbullah membuat mereka merasa dianaktirikan dunia. Pasalnya, pasukan Israel masih dengan kejam menyerang titik-titik kamp pengungsi setelah 14 bulan konflik yang telah meng­hancurkan Jalur Gaza dan me­newaskan lebih dari 44.000 orang.

“Ini menunjukkan Gaza adalah yatim piatu, tanpa dukungan dan belas kasihan dari dunia yang tidak adil,” keluh ayah dari lima anak yang tinggal di kamp pengungsi di Gaza, Abdel-Ghani.

  • Bagikan

Exit mobile version