PTBI 2024: Kinerja Perekonomian Sulsel Masih Meningkat

  • Bagikan
Suasana PTBI di Kota Makassar, Jumat (29/11) malam.

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pertemuan Tahunan Bank Indonesia atau PTBI 2024 sukses digelar di Kota Makassar, Jumat (29/11) malam. Hadir sejumlah tokoh penting dan dibuka langsung Presiden RI Prabowo Subianto.

Deputi Kepala BI Sulsel Wahyu Purnama menjelaskan pertemuan ini salah satu agendanya membahas evaluasi kinerja ekonomi tahun 2024 serta prospek ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2025. Di mana, PTBI ini mengangkat tema Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Tema ini kami pandang sangat penting untuk penguatan sinergi bersama Pemda dan stakeholders terkait dalam mendukung reformasi struktural dan mendorong perekonomian Sulawesi Selatan, di tengah kondisi perekonomian global yang masih dipenuhi ketidakpastian dan tantangan yang semakin kompleks,” tukas Wahyu, Sabtu (30/11).

Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang tetap tinggi, kata dia, kinerja perekonomian Sulawesi Selatan masih meningkat. Pada triwulan III 2024, ekonomi Sulsel tumbuh 5,08% (yoy), lebih tinggi dibandingkan Nasional yang tumbuh 4,95% (yoy). Kondisi ini menunjukkan ketahanan ekonomi Sulawesi Selatan yang tetap baik dalam meminimalkan dampak negatif rambatan risiko ekonomi global.

“Cukup kuatnya ekonomi Sulsel tahun 2024 ditopang dari kinerja sisi domestik maupun eksternal. Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh kuat dan masih menjadi kontributor ekonomi terbesar seiring masih kuatnya keyakinan konsumen, serta penyelenggaraan event dan festival yang cukup masif pada triwulan III 2024,” jelasnya.

Lebih jauh, Wahyu menyampaikan momen pelaksanaan pemilu juga mendorong pertumbuhan yang tinggi pada Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT). Dari sisi eksternal, kinerja ekspor tetap berdaya saing sejalan permintaan negara mitra dagang yang masih positif.

Secara sektoral, tiga Lapangan Usaha (LU) yang berkontribusi tinggi dalam menjaga perekonomian Sulsel adalah LU Pertanian, LU Perdagangan, dan LU Industri Pengolahan. Produksi padi dan perikanan membaik didukung cuaca yang kondusif mampu mendorong kinerja positif bagi LU Pertanian.

Pertumbuhan LU Perdagangan tetap kuat di tengah momentum Pilkada Serentak. Adapun LU Industri Pengolahan yang terjaga sejalan dengan kinerja industri Mamin yang menguat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, kata dia, kinerja positif perekonomian Sulsel juga didukung oleh inflasi yang rendah dan terkendali. Secara konsisten, tingkat inflasi Sulsel selalu terjaga dalam rentang sasaran inflasi 2,5%±1% sejak awal tahun 2024. Bahkan, inflasi Sulsel pada Okt’24 tercatat 1,53% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional sebesar 1,71% (yoy). Meskipun masih terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti emas perhiasan, sigaret kretek mesin, dan kontrak rumah, namun harga sejumlah komoditas pangan strategis seperti cabai rawit, tomat, beras, dan cabai merah mampu dikendalikan dengan baik.

“Untuk itu, kami haturkan apresiasi dan terima kasih atas sinergi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah, yang secara aktif mendorong inovasi pengendalian inflasi di Sulsel, serta dukungan kebijakan pada program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan,” paparnya.

Ia pun memberikan apresiasi terhadap pemerintah daerah di Sulsel. Sepanjang tahun 2024, BI Sulsel bersama jajaran Pemerintah Daerah, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta instansi terkait, senantiasa berkolaborasi melalui berbagai program strategis guna mewujudkan stabilitas dan transformasi ekonomi Sulawesi Selatan.

“Sinergi BI, Pemprov, dan TPID se Provinsi Sulsel diwujudkan melalui berbagai Rapat Koordinasi, kolaborasi pengendalian inflasi, dan Capacity Building, serta Penyusunan Laporan Kinerja TPID,” katanya. (*)

  • Bagikan