BACAPESAN – Memasuki wilayah udara Moskow, transponder pesawat itu menyala lagi. Tapi, jelang mendarat di ibu kota Rusia tersebut, alat navigasi yang berfungsi membantu air traffic controller mendapat informasi tentang pesawat itu mendadak mati lagi.
Seperti dilaporkan BBC yang melacak dengan bantuan flightradar, pesawat pun mendarat dan dari dalamnya keluarlah Presiden Syria Bashar Al Assad beserta keluarga.
Mereka melarikan diri ke negeri yang selama ini menjadi protektor utama Syria tersebut pada Minggu (8/12) setelah Damaskus jatuh ke tangan pemberontak.
Perginya Bashar Al Assad menandakan akhir kekuasaan klan Assad yang telah mencengkeram Syria sejak kudeta 1970 yang dipimpin Hafez Al Assad, ayah Bashar. Bashar memimpin negeri yang beribu kota di Damaskus tersebut semenjak ayahnya yang menjadi presiden sejak 1971 dan wafat pada 2000.
”Rusia selalu mendukung penyelesaian politik atas krisis Syria. Kami mendesak agar perundingan dimediasi PBB,” kata sumber di Kremlin seperti dikutip dari Anadolu. (JP)