JAKARTA, BACAPESAN– PT Jasa Marga (Persero) Tbk, memprediksi 3 juta kendaraan akan masuk ke Jakarta pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru. Angka ini tercatat naik 18,6 persen terhadap normal dan naik 2,19 persen dibandingkan dengan Nataru tahun lalu.
“Untuk proyeksi kendaraan masuk ke dalam Jakartanya, di periode yang sama itu sebesar 3.022.175 kendaraan atau naik 18,9 persen terhadap normal atau naik 2,19 persen terhadap tahun lalu,” kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana dalam konferensi pers di kantornya, Jumat 13 Desember 2024.
Sementara itu, untuk kendaraan yang akan keluar dari Jakarta pada momen libur nataru diprediksi akan mencapai 3,06 juta kendaraan. Angka ini tercatat naik sebesar 17,9 persen terhadap arus normal atau naik sebesar 2,4 persen terhadap Nataru tahun lalu.
Lebih lanjut, Lisye memastikan puncak mudik saat Natal akan jatuh pada Sabtu, 21 Desember 2024 dengan pergerakan kendaraan mencapai 41 persen terhadap normal.
“Dan puncak mudik di periode tahun barunya itu jatuh di Sabtu, 28 Desember 2024,” lanjutnya.
Dia memastikan bahwa proyeksi tersebut merupakan proyeksi pergerakan sejak 18 Desember 2024 sampai dengan 4 Januari 2025 melalui empat Gerbang Tol (GT) utama, antara lain GT Cikarang Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, dan GT Cikupa.
Jasa Marga dengan sejumlah stakeholder terkait telah menyiapkan berbagai rekayasa lalu lintas sesuai diskresi Kepolisian untuk mengantisipasi potensi kepadatan.
Rekayasa lalu lintas tersebut meliputi contraflow di ruas tol Jakarta-Cikampek dan Jagorawi, serta penerapan oneway apabila dibutuhkan sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani pada 6 Desember 2024.
Selain itu, Jasa Marga juga berencana mengoperasikan sejumlah ruas tol baru, baik secara operasional maupun fungsional. Diantaranya adalah Jalan Tol Jogja-Solo segmen Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km yang bertarif.
Kemudian, jalan tol gratis seperti segmen fungsional Klaten-Prambanan sepanjang 8,5 km, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi segmen Gending-Kraksaan sepanjang 10,3 km.
“Serta Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan segmen Sadang-Kutanegara sepanjang 8,5 km yang pengoperasiannya bersifat situasional sesuai diskresi kepolisian,” pungkasnya.