JAKARTA, BACAPESAN – Keluarga Besar Alumni Pesantren As’adiyah menggelar Halaqah Nasional As’adiyah sekaligus Haul ke-72 AG KH Muhammad As’ad dan menyongsong satu abad As’adiyah di Jakarta, Jumat (20/12) malam.
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar yang juga merupakan alumni Pesantren As’adiyah mengatakan bahwa lembaga pendidikan madrasah atau Pondok Pesantren As’adiyah telah banyak melahirkan tokoh monumental yang menjadi panutan bagi perkembangan Indonesia.
Sehingga menurutnya para pendidik Pesantren As’adiyah layak mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional.
“Anre Gurutta KH. Muhammad As’ad selaku pendiri Pesantren As’adiyah sudah layak dianugrahi gelar pahlawan nasional untuk dedikasinya dibidang pendidikan dan keagamaan. Hingga saat ini, pesantren yang memiliki afiliasi dengan As’adiyah tengah bermekaran di mana-mana,”tegas Menag RI.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Presiden Indonesia ke-10 & 12 M Jusuf Kalla bahwa dedikasi AGKH Muhammad As’ad dibidang pendidikan luar biasa.
Gagasannya mengembangkan pendidikan melalui madrasah dan pengajian kitab kuning yang dibimbing para ulama. Sebuah Pondok Pesantren yang dikenal sebagai ponpes tertua dan terbesar di Indonesia bagian timur.
“Keteladan dan dedikasi tersebut patut diganjar dengan gelar pahlawan,”ungkap Wakil Presiden Indonesia ke-10 & 12.
Semoga dalam peringatan haul ini, bukan hanya sebagai kenangan, namun dapat mengambil hikmah dan contoh keteladanan,” kata M Jusuf Kalla.
Penanggungjawab kegiatan Dr. Mulawarman Hannase, M.A.Hum menyambut positif dorongan Menteri Agama RI dan Wakil Presiden Indonesia ke-10 & 12 soal anugerah pahlawan untuk AGKH Muhammad As’ad.
“Kami akan membentuk tim kerja, mempersipakan naskah akademik untuk pengajuan gelar pahlawan AGKH Muhammad As’ad,”tutup Mulawarman Hannase.