BACAPESAN – Satu dari dua korban selamat kecelakaan Pesawat Jeju Air yang tergelincir dan terbakar di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12) kemarin, dikabarkan telah siuman.
Menurut Kantor Berita Yonhap, dikutip Senin (30/12), seorang pramugari berusia 33 tahun itu bahkan sudah mulai berbicara dengan dokter di rumah sakit tempatnya dirawat.
Direktur Rumah Sakit Seoul tempat korban dirawat mengatakan kepada wartawan bahwa pasien tersebut mampu berkomunikasi dan tidak menunjukkan kehilangan ingatan atau gejala kognitif lainnya. Bahkan, korban lainnya yang juga seorang pramugari, dilaporkan dalam kondisi stabil di rumah sakit terpisah.
Sebelumnya, pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korsel), pada Minggu (29/12), diduga karena telah menabrak burung hingga menyebabkan roda pesawat yang tak berfungsi saat pendaratan.
Mengutip The Guardian, kecelakaan pesawat Boeing 737-800 ini terjadi saat pesawat Jeju Air dari Bangkok yang membawa 181 penumpang dan awak, mencoba melakukan pendaratan darurat sekitar pukul 09.03 pagi waktu setempat setelah melaporkan masalah pada roda pendaratannya.
Dalam rekaman video yang beredar juga terlihat bahwa insiden kecelakaan Pesawat Jeju Air dari Bangkok ini terjadi lantaran roda pesawat yang tak berfungsi. Akibatnya, gesekan aspal dan badan pesawat tak terhindarkan sehingga memicu kepulan asap yang tebal. Hingga akhirnya membuat pesawat itu tak terkendali hingga menabrak pagar Bandara Muan yang terbuat dari beton dengan kecepatan tinggi.
Tragedi ini menjadi paling banyak memakan korban karena sebanyak 175 penumpang dan 4 kru dinyatakan tewas, sedangkan 2 kru lainnya selamat.
“Dari 179 korban tewas, 65 orang telah diidentifikasi,” kata badan pemadam kebakaran Korea Selatan.
Sementara dua kru pesawat yang selamat karena berhasil dievakuasi dari ekor pesawat kini sedang dalam perawatan di rumah sakit terdekat karena mengalami cedera sedang hingga parah. (JP)