BEI Target 66 Perusahaan IPO di 2025

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 66 perusahaan akan melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada tahun 2025.

Tak hanya itu, Direktur Utama BEI Iman Rachman juga menargetkan akan ada penambahan jumlah investor saham di pasar modal Indonesia mencapai 2 juta investor baru di tahun 2025.

“Kalau kita lihat disitu untuk saham saja targetnya ada 66 IPO baru dengan target jumlah investor baru 2 juta investor baru,” kata Iman saat konferensi pers penutupan perdagangan bursa efek Indonesia di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 31 Desember 2024.

Lebih lanjut, dia juga menargetkan bahwa rata-rata Nilai Transaksi Saham Harian bisa mencapai Rp13,5 triliun dan total jumlah pencatatan efek baru di pasar modal mencapai 407 efek.

“Pencapaian target tersebut tentunya memerlukan dukungan serta kontribusi dari seluruh stakeholders pasar modal demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” lanjutnya.

Khusus target IPO, Iman menjelaskan, bahwa target tersebut meningkat dibandingkan realisasi tahun ini yang hanya terdapat 41 perusahaan IPO baru dengan total penghimpunan dana sebesar Rp 14,3 triliun.

Bahkan, Iman juga mengakui, realisasi IPO tahun ini menurun dibandingkan tahun 2023 yang dapat meraih rekor IPO tertinggi dimana terdapat 79 perusahaan melakukan IPO dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 54,1 triliun.

“Untuk IPO, tahun ini memang agak menurun dibandingkan tahun lalu, namun di pipeline masih ada 21 calon perusahaan tercatat,” jelasnya.

Sementara terkait jumlah investor saham, BEI mencatat terdapat peningkatan lebih dari 1 juta investor saham pada tahun ini menjadi 6,37 juta investor saham.

Secara keseluruhan, total investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi, dan reksa dana meningkat menjadi 14,84 juta investor.

Dari sisi partisipasi investor, rata-rata investor yang aktif bertransaksi per 24 Desember 2024 mencapai 147.000 per hari. Sedangkan jika dilihat dari jumlah kepemilikan investor, porsi transaksi investor ritel masih stabil, yakni sebesar 32,8 persen.

“Namun terlihat peningkatan pada porsi transaksi investor institusi asing dengan porsi transaksi mencapai lebih dari 36,6 persen dari total rata-rata nilai transaksi harian per November 2024,” pungkasnya.

  • Bagikan

Exit mobile version