MAMUJU,BACAPESAN – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mamuju menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Polresta Mamuju Jl. KS.Tubun Rimuku Mamuju, Kamis (2/1/25).
Dalam aksinya, PC PMII Mamuju mengutuk keras terhadap oknum polisi yang telah melakukan dugaan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Defri, merupakan kader PMII Mamuju yang saat mengawal aksi solidaritas di Kantor Polresta Mamuju terkait adanya pengeroyokan oleh oknum polisi terhadap kader HMI Cabang Manakarra di Asrama Putri IPM Mateng tepatnya di BTN Binanga Jl. Baharuddin, Rabu malam (1/1/24).
Koordinator Lapangan (Korlap) Ikbal Lestari, mengatakan, terkait dengan kasus ini, pihaknya akan terus memperjuangkan keadilan atas tindakan dugaan pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap kader PMII Mamuju hingga dilarikan ke salah satu rumah sakit yang ada di Mamuju untuk mendapatkan perawatan medis.
“Kami akan terus memperjuangkan keadilan untuk sahabat defri yang telah mengalami dugaan pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi yang ada di Polresta Mamuju,”jelasnya.
“Sahabat Defri sempat dilarikan ke rumah sakit yang ada di Mamuju untuk mendapatkan perawatan medis,” sambungnya.
Ikbal berharap kepada pelaku yang telah melakukan dugaan pengeroyokan terhadap kader PMII Mamuju agar dapat ditindak tegas sesuai dengan hukum seberat beratnya dan penjarakan oknum polisi tersebut.
“Kami mengharapkan bahwa pelaku dapat dipenjarakan dan diberikan sanksi yang seberat beratnya,” jelasnya.
Sementara itu, ia juga mendesak kepada Kapolresta Mamuju agar dapat memberikan evaluasi terhadap anggotanya sehingga tidak lagi terjadi hal yang serupa.
“Kami juga mendesak kepada Kapolresta mamuju agar memberikan evaluasi dan penertiban kepada anggota kepolisian yang ada di tubuh polres Mamuju,” pungkasnya.
Berikut deretan tuntutan yang dipaparkan saat unjuk rasa di Polresta Mamuju:
- Pecat dan penjarakan oknum polisi bermental preman
- Evaluasi seluruh anggota polres ta Mamuju
- Reformasi POLRI
- Lakukan tes narkoba dan tes psikologi kepada seluruh anggota kepolisian minimal 1X dalam sebulan.
(Sudirman)
